Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri menghadiri acara lomba cerdas cermat antar aparatur sipil negara (ASN) dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila.
Selain membunyikan gong tanda lomba dimulai, Megawati juga ikut menjadi salah satu penanya dalam lomba itu. Pertanyaan pertama adalah mengenai pemenjaraan yang pernah dialami ayahnya, Presiden Pertama RI, Sukarno.
"Apakah Bung Karno pernah dipenjara, apa nama penjaranya, dan juga berapa kalikah Bung Karno itu dibuang? Dan berapa lama?" tanya Megawati kepada para peserta lomba di Kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka, Senin (20/5/2019).
Advertisement
Para peserta langsung berebutan untuk menjawab. Salah satu kelompok, yaitu Kelompok C, dengan sigap menjawab pertanyaan Megawati.
"Rengasdengklok, Sukamiskin, Bengkulu, penjara Banjing. 7 kali (dipenjara)," ujar mereka.
Megawati pun menggelengkan kepalanya. Ia menyayangkan bagaimana tidak ada satu pun peserta lomba yang bisa menjawab pertanyaannya dengan tepat. Menurutnya, harusnya pengetahuan seperti ini sudah diketahui oleh masyarakat sejak masih anak-anak.
"Kalau sudah begini saya maunya ketawa. Saya bilang ini salahnya sebetulnya siapa ya. Ya saya bilang yang salah ya bangsa kita sendiri, kenapa? Karena tidak konsisten, konsekuen menceritakan dari sejak kecil kepada bangsanya," kata Megawati di hadapan peserta dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
"Masih banyak yang belum disebut, dan Bung Karno tidak pernah itu. Makanya saya ketawa, Bung Karno tidak pernah dipenjara atau dibuang ke Rengasdengklok," kata Megawati.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tidak Melanjutkan
Setelah mendengar penjelasan Megawati, kelompok peserta lain semakin bersemangat untuk membuktikan pengetahuan mereka. Salah satu peserta lalu kembali menekan bel untuk menjawab.
"Di Boven Digoel, kemudian di Ende, kemudian Bengkulu, dan Sukamiskin Bandung," ucap seorang peserta.
Megawati kembali menggelengkan kepalanya. Ia pun menyerah menjadi penanya dalam lomba tersebut.
"Saya sendiri jadi nggak mau jadi penanya, masih salah, Pak," Megawati mengakhiri.
Advertisement