Di Depan Capaja TNI-Polri, Tito Karnavian Singgung Potensi Konflik Indonesia

Menurut Tito, ada dua faktor penyebab terjadinya konflik, yakni internal dan eksternal.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jul 2019, 10:22 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2019, 10:22 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi pembicara di depan Capaja TNI-Polri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi pembicara di depan Capaja TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap. (Yunita Amalia/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengisi acara pembekalan terhadap 781 calon praja (Capaja) TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Banyak materi yang disampaikan kepada para capaja, salah satunya mengenai potensi konflik di Indonesia.

Tito menyebut, Indonesia sebagai negara kesatuan bisa saja mengalami konflik seperti yang terjadi di beberapa negara lain.

"Saya berpendapat bahwa potensi pecah itu bisa terjadi, bukan kita pesimistis, tapi antisipasi," ujar Tito dalam pidatonya, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019).

Ada dua faktor penyebab terjadinya konflik, yakni internal dan eksternal. Dari faktor internal, konflik bisa terjadi karena masyarakat kelas menengah belum mampu mendominasi segala sektor.

Padahal negara kuat, menurutnya, adalah negara yang masyarakat kelas menengah memiliki peran dominan, seperti ketahanan ekonomi.

"Kita harus jujur, kita belum mampu membuat bangsa kita dalam demografinya didominasi oleh kelas menengah, contoh Singapura, masyarakat kelas menengah mereka dominan," ujar Tito.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dewasa Dalam Berpolitik

Ilustrasi Pemilu 2019
Badut berbentuk kotak suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), ondel-ondel, dan marching band ikut meramaikan pawai Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9). (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Tidak hanya sektor ekonomi, Tito juga mengingatkan agar masyarakat dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi. Jika faktor internal terkendali, secara otomatis potensi perpecahan konflik akan mengecil.

"Dewasa dalam berdemokrasi, potensi konflik jadi lebih rendah karena kecukupan," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya