Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas harian (Plh) Kepala Biro Hubungan Masyarakat Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jasrianto mengatakan, fenomena bulan purnama Harvest Moon bisa disaksikan malam ini.Â
"Iya, gerhana bulan, tapi sebenarnya itu gerhana bulan yang umum saja (seperti bulan purnama)," kata Jasrianto saat dihubungi, Sabtu (14/9/2019).
Baca Juga
Menurut Jasrianto, Harvest Moon umumnya ramai di luar negeri. "Harvest Moon itu kan nama saja, sebenarnya ya gerhana bulan biasa," ucap dia.
Advertisement
Dilaporkan situs astronomi Earth Sky, fenomena ini terbilang jarang dan digadang baru kembali terlihat pada 30 tahun ke depan, yakni pada 2049.
Namun Jasrianto mengaku belum dapat mengonfirmasi hal itu dan harus berkordinasi dengan Tim LAPAN di Bandung. "Saya belum ada infonya," ucap Jasrianto.
Bulan purnama ini dinamai Harvest Moon karena bulan mencapai kecerahan puncak dekat dengan titik balik musim semi.
Bulan purnama ini setiap tahun dikaitkan dengan waktu panen sehingga dinamai Harvest Moon. Menurut Old Farmer's Almanac, bulan purnama ini juga disebut sebagai "bulan jagung". Kemunculannya dikatakan menandai awal masa keberuntungan.
Bulan purnama Harvest Moon biasanya terjadi di bulan September, namun kadang juga terlambat hingga ke Oktober. Semuanya bergantung dari kapan Equinox berlangsung.
Mengutip laman News.com.au, pada malam tanggal 13 September, bulan di langit akan mencapai 98 persen iluminasi yang kemudian menjadi 100 persen penuh selama siang hari, pada malam
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penjelasan
Salah satu pemandangan utama dari langit malam yang indah pada awal musim gugur 2019 adalah Harvest Moon, yang terjadi pada Jumat dan Sabtu pekan ini -- tergantung tempat tinggal Anda sekarang.
Di Belahan Bumi Utara, penduduk menyebut Bulan purnama yang paling dekat dengan titik balik (ekuinoks) musim gugur sebagai Harvest Moon. Namun itu tergantung pada zona waktu.
Ekuinoks musim gugur tahun 2019 untuk Belahan Bumi Utara datang pada 12 atau 13 September dan Bulan purnama September ini muncul pada Jumat malam, 13 September (untuk sebagian besar Amerika Utara) dan 14 September (untuk sebagian besar negara-negara di dunia).
Jadi, untuk Belahan Bumi Utara, Harvest Moon akan menampakkan dirinya pada Jumat malam. Sedangkan untuk Belahan Bumi Selatan, Harvest Moon selalu terlihat pada Maret atau awal April.
Harvest Moon hanyalah sebuah julukan. Dalam beberapa hal, sebutan ini seperti nama Bulan purnama lainnya yang hadir di langit malam setiap bulan dan musim.
Namun, Bulan purnama musim gugur ini memang memiliki karakteristik khusus, terkait dengan waktu terbitnya: Bulan tampak bundar penuh ketika dekat cakrawala setelah matahari terbenam, untuk beberapa malam berturut-turut.
Rata-rata, Bulan akan muncul di langit sekitar 50 menit setelah matahari terbenam, setiap hari. Akan tetapi, ketika Bulan purnama terjadi dekat dengan ekuinoks musim gugur, Bulan akan terbit lebih dekat dengan waktu matahari terbenam.
Untuk beberapa malam, Bulan muncul segera setelah matahari terbenam, sehingga menghasilkan banyak sinar di awal malam, yang merupakan pedoman tradisional bagi para petani yang memanen tanaman mereka. Karena itulah, Bulan purnama ini dipanggil Harvest Moon (harvest artinya panen).
Advertisement