Liputan6.com, Jakarta - Musim gugur adalah waktu yang sangat spesial bagi para pengamat langit. Rasi bintang ikonik seperti Perseus, akan muncul setiap sore hari, seperti halnya Pleiades yang berkilau, seperti halnya Summer Triangle yang secara bertahap tenggelam di langit barat.
Namun, salah satu pemandangan utama dari langit malam yang indah pada awal musim gugur 2019 adalah Harvest Moon, yang terjadi pada Jumat dan Sabtu pekan ini -- tergantung tempat tinggal Anda sekarang.
Baca Juga
Di Belahan Bumi Utara, penduduk menyebut Bulan purnama yang paling dekat dengan titik balik (ekuinoks) musim gugur sebagai Harvest Moon. Namun itu tergantung pada zona waktu.
Advertisement
Ekuinoks musim gugur tahun 2019 untuk Belahan Bumi Utara datang pada 12 atau 13 September dan Bulan purnama September ini muncul pada Jumat malam, 13 September (untuk sebagian besar Amerika Utara) dan 14 September (untuk sebagian besar negara-negara di dunia).
Jadi, untuk Belahan Bumi Utara, Harvest Moon akan menampakkan dirinya pada malam ini. Sedangkan untuk Belahan Bumi Selatan, Harvest Moon selalu terlihat pada Maret atau awal April.
Arti Harvest Moon
Harvest Moon hanyalah sebuah julukan. Dalam beberapa hal, sebutan ini seperti nama Bulan purnama lainnya yang hadir di langit malam setiap bulan dan musim.
Namun, Bulan purnama musim gugur ini memang memiliki karakteristik khusus, terkait dengan waktu terbitnya: Bulan tampak bundar penuh ketika dekat cakrawala setelah matahari terbenam, untuk beberapa malam berturut-turut.
Rata-rata, Bulan akan muncul di langit sekitar 50 menit setelah matahari terbenam, setiap hari. Akan tetapi, ketika Bulan purnama terjadi dekat dengan ekuinoks musim gugur, Bulan akan terbit lebih dekat dengan waktu matahari terbenam.
Untuk beberapa malam, Bulan muncul segera setelah matahari terbenam, sehingga menghasilkan banyak sinar di awal malam, yang merupakan pedoman tradisional bagi para petani yang memanen tanaman mereka. Karena itulah, Bulan purnama ini dipanggil Harvest Moon (harvest artinya panen).
Advertisement
Posisi Bulan Menentukan Warna Sinarnya
Untuk garis lintang tengah, Bulan tampak hanya sekitar 25 hingga 30 menit kemudian setiap hari sebelum dan sesudah Harvest Moon.
Untuk garis lintang utara yang sangat tinggi, di malam-malam setelah Harvest Moon penuh, pengamat langit bisa melihat Bulan keluar di timur, segera setelah matahari terbenam. Bulan akan muncul selama atau mendekati senja, sekitar waktu Harvest Moon.
Karena orbit Bulan di sekitar Bumi tidak berbentuk lingkaran sempurna, jarak Harvest Moon dari Bumi -- dan ukuran nyata di langit kita -- sedikit berbeda dari tahun ke tahun.
Pada 2019, Harvest Moon adalah Bulan mikro atau Bulan mini, yakni Bulan purnama paling jauh dan terkecil yang terjadi pada 2019. Namun pada empat tahun lalu -- 28 September 2015 -- Harvest Moon menjadi supermoon terdekat dan terbesar.
Terlepas dari jaraknya, Harvest Moon akan tetap terlihat berwarna oranye terang kekuningan. Itu karena Bulan selalu berada di dekat cakrawala.
Waktu untuk Melihat Harvest Moon
Bulan berubah penuh ketika mencapai titik di mana Bulan berhadapan langsung (180 derajat) dengan matahari dalam garis bujur langit, suatu penyelarasan yang disebut oleh para astronom sebagai syzygy. Momen ini terjadi pada Sabtu, 14 September pukul 04.33 GMT (11.33 WIB).
Namun, untuk seluruh wilayah Amerika Serikat, Bulan akan menjadi penuh sebelum tengah malam. Untuk Chicago, misalnya, berlangsung pada Jumat, 13 September jam 23.33. Sedangkan untuk San Francisco, Bulan berubah menjadi penuh pada pukul 21.33 pada hari yang sama.
Advertisement