Deretan Fakta di Balik Pencopotan Kapolda Papua, Riau, dan Sultra

Tiga Kapolda baru pun dilantik Kapolri Jendral Tito Karnavian di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 30 Sep 2019, 13:35 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2019, 13:35 WIB
Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo yang diganti Kapolri Tito Karnavian.
Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo yang diganti Kapolri Tito Karnavian. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, media sosial disorotkan dengan permasalahan kerusuhan yang terjadi di Papua, kebakaran hutan, dan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di beberapa wilayah Indonesia.

Polisi mendapat titah untuk tegas dan mengusut tuntas permasalahan tersebut. Misalkan saja soal kebakaran hutan. Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengancam akan mencopot kapolda yang tak berhasil menuntaskan kasus kebakaran hutan dan lahan.

 

Hari ini, Senin (30/9/2019), Kapolri mencopot tiga kapolda. Kebetulan, pejabat yang dicopot memimpin kepolisian di daerah yang terjadi kebakaran hutan dan lahan, kerusuhan, dan ricuh demo mahasiswa.

Ketiganya adalah Kapolda Papua Irjen Rudolf Alberth Rodja, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo, dan Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Iriyanto.

Tiga Kapolda baru dilantik Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, hari ini. Berikut deretan fakta di balik pencopotan tiga orang kapolda tersebut yang dihimpun Liputan6.com:

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Alasan Kapolri

Pelantikan Tiga Kapolda
Kapolri Jenderal Tito Karnavian Melantik Kapolda Papua, Kapolda Riau, dan Kapolda Sulawesi Tenggara di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/9/2019). (Foto: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com).

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencopot tiga perwira tinggi (pati) dari jabatan Kapolda. Mereka yang dicopot adalah Kapolda Papua Irjen Rudolf Alberth Rodja, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo, dan Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Iriyanto.

Mutasi ini tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST/2256/IX/KEP./2019 tertanggal 27 September 2019 yang ditandatangani Asisten Kapolri Bidang SDM, Irjen Eko Indra Heri.

Dalam surat telegram tersebut disebutkan, jabatan Kapolda Papua akan diisi oleh Irjen Paulus Waterpaw, yang sebelumnya menjabat Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Lemdiklat Polri. Sedangkan Irjen Rudolf Alberth Rodja dimutasikan sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.

Kapolri kemudian menunjuk Irjen Agung Setya Imam Effendi yang sebelumnya menjabat Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengisi kursi Kapolda Riau. Sedangkan Irjen Widodo Eko Prihastopo akan menggantikan posisi Irjen Agung di BIN.

Sementara jabatan Kapolda Sulawesi Tenggara akan diisi oleh Brigjen Merdisyam yang sebelumnya menjabat Dirsosbud Baintelkan Polri. Sedangkan Brigjen Iiriyanto dimutasi sebagai Irwil III Itwasum Polri.

"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty of area, penyegaran, promosi, dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2019).

Meski, mutasi tiga kapolda ini tak lepas dari beberapa kasus yang menjadi sorotan masyarakat beberapa hari ini. Di Papua misalnya, kerusuhan meletus di beberapa daerah, terakhir terjadi di Wamena yang menelan puluhan korban jiwa.

Sementara di Riau, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan sangat mengganggu aktivitas warga. Bahkan, Riau merupakan daerah yang paling banyak terdapat titik api. Asap kabut dari provinsi ini pun sampai ke Singapura dan Malaysia.

Peristiwa lainnya yang menjadi perhatian adalah unjuk rasa di Kendari, Sulawesi Tenggara. Penyebabnya, dua mahasiswa tewas diduga terkena tembakan ketika menggelar demonstrasi.


Menurut Kapolda Sulawesi Tenggara

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, menggelar pertemuan tertutup di Markas Polrestabes Medan
Dalam pertemuan tersebut mereka sepakat untuk saling berkoordinasi dan sama-sama berpartisipasi untuk memberikan pemahaman kepada para mahasiswa agar menjaga kondusifitas.

Brigjen Pol Iriyanto dicopot setelah 2 orang mahasiswa tewas di Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara saat berdemonstrasi.

Dikonfirmasi Liputan6.com, telegram pergantian Kapolda Sulawesi Tenggara diterima pihak Polda Sultra, Jumat, 27 September 2019 sekitar pukul 20.00 Wita.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, Brigjen Pol Iriyanto dimutasikan sebagai Irwil III di Itwasum Mabes Polri. Jabatan baru Kapolda Sulawesi Tenggara diisi oleh Brigjen Pol Merdy Syam.

"Sebelumnya, Brigjen Pol Merdy Syam bertugas sebagai Direktur Sosial Budaya Baintelkam Polri," ujar Goldenhardt.

Terkait pergantian Kapolda setelah kasus mahasiswa tewas di Kendari saat demonstrasi, Goldenhardt menganggap itu hal biasa. Pihaknya menyebut, telegram dikirim dengan nomor ST/2569/IX/KEP/2019 tanggal 27 September 2019.

"Itu hal biasa, dalam hal karir dan pengembangan kinerja kepolisian pergantian di tubuh Polri hal biasa," ujarnya.


Dilantik Hari Ini

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan didampingi Wadirkrimsus AKBP Arman Asmara dan Kabidpropam Kombes Pol Hendra Wirawan melakukan konferensi pers mengenai perkembangan kasus insiden asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kapolri Jenderal Tito Karnavian melantik tiga Kapolda baru untuk wilayah Papua, Riau, dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Acara dilaksanakan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019).

Irjen Paulus Waterpauw resmi menjadi Kapolda Papua menggantikan Irjen Rudolf Albert Rodja. Rudolf kini dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri.

Untuk Riau, Irjen Agung Setya Imam Effendi resmi menjadi Kapolda Riau menggantikan Irjen Widodo Eko Prihastopo. Widodo kini ditempatkan sebagai Pati Baintelkam Polri.

Sedangkan Brigjen Pol Merdisyam resmi dilantik menjadi Kapolda Sultra. Dia menggantikan Brigjen Iriyanto yang kini menjabat sebagai Irwil 3 Irwasum Polri.

"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya selalu pejabat kepolisian negara akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Bahwa saya akan menaati segala peraturan perundangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya," tutur para pati mengucap janji.

 

(Desti Gusrina)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya