Benny K Harman: Kapolri Tahu Siapa Penyerang Novel, Tinggal Kemauan Menangkap

Benny membandingkan dengan penangkapan tersangka kasus bom bunuh diri Medan yang terjadi beberapa waktu lalu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 20 Nov 2019, 16:16 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 16:16 WIB
WP KPK Silaturahmi Idul Fitri ke Rumah Novel Baswedan
Penyidik KPK Novel Baswedan saat memberi keterangan pers di sela silaturahmi dengan WP KPK di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (17/6). Silaturahmi digelar dalam rangka Idul Fitri. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi III Benny Kabur Harman mempertanyakan alasan lamanya perkembangan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan. Dia membandingkan dengan penangkapan tersangka kasus bom bunuh diri Medan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kalau tersangka yang Medan saja cepat sekali diselesaikan, diungkapkan kasusnya maka mengapa kasus Novel Baswedan belum, mengapa lama sekali," katanya dalam rapat kerja dengan Kapolri di Kompleks Parlemen, Rabu (20/11/2019).

Benny yakin, Kapolri Jenderal Idham Azis sudah mengetahui siapa pelaku penyerangan Novel.

"Saya tahu pasti Pak Kapolri tahu lah siapa pelakunya, tinggal ada kemauan tidak untuk ya menangkapnya," ucapnya.

 

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:

Hutang Politik

Kasus Teror Air Keras, Penyidik Polri Periksa Novel Baswedan
Penyidik senior KPK Novel Baswedan memberikan keterangan usai diperiksa oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) dan Polisi di Gedung KPK, Kamis (20/6/2019). Novel diperiksa terkait kasus penyiraman air keras hingga mata kirinya buta diharapkan bisa menemukan titik terang. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Politikus Demokrat itu meminta Kapolri baru untuk bersungguh-sungguh mengungkap kasus tersebut.

"Takutnya ini menjadi hutang politik, hutang hukum Bapak Presiden Joko Widodo nantinya. Oeh sebab itu mohon sungguh-sungguh Pak ungkapkan siapa pelakunya,” ia menandaskan.

Sebelumnya, anggota Komisi III lain juga meminta Kapolri Jenderal Idham Azis memberi perhatian lebih soal perkembangan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK Novel Baswedan.

Anggota Komisi III Arsul Sani berharap Kapolri dapat meberikan progres kelanjutan kasus Novel.

“Novel kasus membebani polri dan menimbulkan prasangka terlalu jauh bagi polri.Saya harap ada progres yang bisa diupdate terus menerus,” katanya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya