Dino Patti Djalal Dorong Pemerintah Bentuk Badan Nasional Diaspora

Dengan badan itu, seluruh diaspora dapat terdata, terpeta, dan memberi kontribusi untuk Indonesia.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 28 Jan 2020, 20:34 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2020, 20:34 WIB
Dino Patti Djalal
Dino Patti Djalal saat melakukan wawancara khusus bersama Liputan6.com di Bengkel FPCI, Kuningan, Jakarta Selatan, 20 Maret 2019. (Liputan6.com/Afra Augesti)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network Global, Dino Patti Djalal mendorong pemerintah agar segera membentuk Badan Nasional Diaspora Indonesia. Harapannya agar kepada seluruh diaspora dapat terdata, terpeta, dan memberi kontribusi untuk Indonesia.

"Saya ketemu Presiden saat Indonesia Diaspora Network (IDN) Global dan mendapat saran untuk mencarikan peluang dagang investasi, tapi tantangannya diaspora tak terorganisir, karenanya mutlak perlu Badan Nasional Diaspora Indonesia," kata Dino saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).

Dia melanjutkan, dengan dibentuknya badan, maka akan ada kantor resmi milik pemerintah yang secara sistematis memiliki data dan mengkoordinasi semua aset, serta mampu melakukan match making terhadap daerah-daerah di Indonesia yang dapat dikerjasamakan dengan diaspora.

"Nantinya tidak hanya ekspor, tapi juga investasi, teknologi, pendidikan, mencarikan beasiswa, pusat kebudayaan Indonesia, itu perlunya badan tersebut," jelas Dino.

Dino juga menganalogikan Badan Nasional Diaspora Indonesia dengan BNP2TKI milik KemenakerTrans. Menurutnya BNP2TKI hanya mencatat 2 juta warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Diaspora Lebih Besar

Namun untuk Diaspora sendiri, menurut data yang dimiliki Dino, mencapai angka 4 juta. Sehingga bila ditotal baru sepertiga dari total 6 juta yang pemerintah miliki datanya.

"Membentuk Badan Nasional Diaspora Indonesia ini menjadi yang paling strategis. Bagaimana di Sydney ada diaspora yang memiliki gudang bumbu makanan untuk restoran di Indonesia, di LA (Los Angeles) juga ada, tapi mereka masih individualistik, jadi usulan saya ya badan itu," Dino menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya