Tak Hanya Tegakkan Perda, Satpol PP Juga Tingkatkan PAD

Tugas Satpol PP adalah menertibkan rumah makan, pajak hotel restoran, pajak IMB yang tak sesuai izin.

oleh stella maris pada 02 Mar 2020, 20:08 WIB
Diperbarui 02 Mar 2020, 20:08 WIB
Satpol PP
Satpol PP.

 

Liputan6.com, Jakarta Para kepala daerah tahu persis terkait tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Ya, sebenarnya keberadaan dan peran Satpol PP, di samping menegakkan Perda atau Perkada, satuan ini juga jadi penyeimbang kehidupan bermasyarakat.

Hal itu dijelaskan Direktur Satpol PP dan Perlindungan Masyarakat (Linmas) Direktorat Jenderal Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, Arief Mulya Eddie, di sela-sela HUT Satpol PP dan Linmas di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dialah tulang punggung meningkatnya PAD (Pendapatan Asli Daerah). Kenapa PAD? Banyak hal-hal yang menjadi keputusan Perda dan Perkada tidak dilakukan atau tidak dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat, pengguna jasa. Contohnya rumah makan, pajak hotel restoran, pajak IMB, banyak yang tak sesuai dengan izin yang dikeluarkan. Tugas Pol PP untuk menertibkan itu. Untuk bisa meningkatkan PAD pada daerah masing-masing," kata Arief, Senin (2/3).

Dalam menjalankan tugasnya, kata Arief, Satpol PP siap lebih mengedepankan pendekatan yang humanis. Oleh karena itu senjata efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Karenanya, ketika turun ke lapangan, anggota Satpol PP tidak pakai seragam PDL. Tapi pakai t-shirt.

"Jadi masyarakat akan lebih nyaman dengan itu. Intinya kami akan menjadi penyeimbang. Kamimohon masyarakat juga tak mengedepankan ego masing-masing. Saya butuh ruang bekerja membuka lapak di pinggir jalan, pinggir jalan adalah milik umum, trotoar adalah milik bersama, jadi jangan mengedepankan urusan pribadi, harus bersama-sama. Nah, Pol PP ini dalam setiap penegakan tak memutus rantai ekonomi, tidak, " ujarnya.

Arief juga sempat menanggapi isu bahwa Satpol PP akan dipersenjatai. Kata dia, isu itu tak benar karena yang benar, Satpol PP akan dipersenjatai dengan kewibawaan. Oleh karena Satpol PP adalah praja wibawa. Jadi bukan senjata api yang dimiliki Satpol PP.

"Tapi kami punya senjata kewibawaan yang sangat dicintai rakyatnya dan bisa menjadi penyeimbang kehidupan bermasyrakat. Satpol PP senjatanya adalah rakyat itu sendiri yang akan menghargai dan melayani nantinya karena kami adalah pelayan masyarakat," katanya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya