Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Merdisyam menyampaikan, pihaknya bersama Pemprov Sultra dan intansi terkait lainnya berkoordinasi menangani kedatangan puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) China di Bandara Haluoleo, Kendari, Sultra.
"Berdasarkan pertimbangan dilakukan langkah-langkah untuk mengkarantina sementara sampai 14 hari," tutur Merdisyam saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).
Merdisyam menyebut, pihaknya akan mengklarifikasi sejumlah pemberitaan terkait penanganan penyebar video viral TKA China tiba di Kendari membawa virus corona.
Advertisement
"Kita sudah dibentuk gugus tugas. Nah tugas ini Pak Gubernur sebagai kepala daerah mengambil langkah walaupun itu katanya ada sertifikasi kesehatan," jelas Merdisyam.
Sebelumnya, puluhan TKA asal China di Bandara Haluoleo (HO) Kendari yang datang dengan menggunakan pesawat Lion Air, terekam warga, Minggu 15 Maret 2020. Kejadiannya sekitar pukul 20.00 Wita, saat jadwal paling akhir kedatangan pesawat di bandara pada hari itu.
Dalam video tersebut, pekerja asal China datang secara bergerombol saat keluar dari pintu pesawat dan masuk di dalam lobi bandara.
Video berdurasi 58 detik itu, merekam TKA China yang datang melalui lobi dan masuk di ruang tunggu bandara. Selanjutnya, tanpa ada pengawalan dan pemeriksaan, pekerja asal China melenggang keluar di halaman parkir.
Menurut sejumlah saksi, puluhan pekerja itu kemudian dijemput beberapa mobil angkutan. Selanjutnya, meninggalkan bandara menuju PT VDNI dan wilayah Desa Morosi, Kabupaten Konawe.
"Mungkin ke Morosi, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara atau ke Desa Bahodopi," ujar salah seorang sopir di Bandara Haluoleo dikonfirmasi, Minggu 15 Maret 2020.
Dalam video, sejumlah pekerja terlihat menggunakan pakaian biasa. Mereka menutupi sebagian wajahnya dengan masker. Kontan, tersebarnya video ini di media sosial sempat membuat panik masyarakat.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pembuat video ditangkap
Tak sampai sehari, pembuat video TKA China tersebut langsung ditangkap Satuan Cyber Crime Polda Sulawesi Tenggara.
Penyebar video itu, diketahui bernama Hardiono (39), seorang warga Desa Onewila, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Dia menyatakan permohonan maaf atas video viral dengan durasi 58 detik.
Dalam video itu, Hardiono berada di Kantor Polda Sulawesi Tenggara. Ditemani pihak Polda dan pihak Angkatan Udara Lanud Haluoleo.
"Saya Hardiono, yang merekam video terkait kedatangan warga China di Kendari menyatakan mohon maaf," ujarnya.
Dalam video yang beredar, Hardiono menambahkan komentar suara, 'Itu e satu pesawat corona semua'. Dia juga menyatakan, hal itu dikatakan tanpa dianalisa terlebih dulu dan secara spontan.
Â
Advertisement