Anggota Komisi VI Minta Telkom Gratiskan Internet di Masa Pandemi Covid-19

Menurut Ananta, pasca kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebutuhan masyarakat dengan paket data internet sangat tinggi.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Mei 2020, 07:22 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 07:22 WIB
Ilustrasi Internet
Ilustrasi Internet (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Corona (Covid-19), Pemerintah dan PT Telkom (Persero) diminta untuk melakukan terobosan yang jitu agar masyarakat bisa mengakses internet secara gratis. Hal ini disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Ananta Wahana dalam RDP secara virtual dengan Dirut PT Telkom Persero dan LKBN Antara, Selasa (05/05/2020).

Pasalnya, menurut Ananta, pasca kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebutuhan masyarakat dengan paket data internet sangat tinggi.

"Belum ada terobosan dari negara untuk memberikan stimulus dalam hal paket data internet, baik untuk langganan di rumah maupun di telpon genggam. Sebagai contoh, penggunaan data internet di rumah-rumah kan pasti naik dengan adanya Stay-at-Home ini. Tetapi tidak ada pemberian insentif paket berlangganan dari PT Telkom dan anak usahanya, Telkomsel," ungkap Ananta.

Terlebih lagi, dia melanjutkan, produk PT Telkom seperti Indihome sudah menjangkau 300 kota se-Indonesia, dengan pelanggan sampai 7 juta lebih. Demikian juga dengan Telkomsel yang jumlah pelanggannya jauh lebih banyak mencapai 167 juta pelanggan.

"Nah, dengan kondisi rakyat yang semakin berat, PT Telkom coba dong memberikan layanan paket internet gratis untuk pelanggan-pelanggannya di masa sulit ini. Toh layanan seperti itu tidak akan sampai membuat PT Telkom merugi," ujar Ananta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hal yang Bukan Mustahil

Menurut Ananta, jika melihat laba keuntungan usaha PT Telkom saat ini, maka untuk menggratiskan internet bukan hal yang mustahil.

"Apa sebetulnya masalahnya agar kebijakan itu bisa diberikan untuk rakyat? Apakah koordinasi dengan instansi lain, atau apa?" tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya