MUI Mengimbau Tak Ada Salam-salaman pada Idul Fitri Tahun Ini

Sebagai alternatif agar umat muslim tetap dapat bisa menyambung tali silaturahmi di Hari[Idul Fitri, dia menyarankan agar masyarakat menjalin kekerabatan itu melalui daring.

oleh Yopi Makdori diperbarui 15 Mei 2020, 10:33 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2020, 10:28 WIB
20161107-CMS-Stok MUI-YR4
Gedung MUI. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau masyarakat Indonesia, utamanya mereka yang muslim agar di Idul Fitri kali ini tidak melakukan tradisi salam-salaman layaknya tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Abbas salam-salaman merupakan tradisi yang dianjurkan dalam Islam. Namun, dalam situasi seperti ini, kata Abbas tentu tidak disarankan untuk melakukan tradisi baik tersebut.

"Untuk itu kita mengimbau umat dan masyarakat untuk lebih  mengedepankan usaha menjaga dan melindungi diri kita masing-masing supaya tidak jatuh ke dalam hal-hal yang akan membahayakan kepada kesehatan dan jiwa kita," imbau Abbas, Jumat (15/5/2020).

Hal ini, lanjut Abbas demi menjegal penyebaran virus Corona yang tengah melanda negeri ini.

Menurutnya hal ini juga diperkuat dari prinsip dalam Islam yang menyebutkan bahwa menjaga diri dari bahaya hukumnya adalah wajib.

"Apalagi dalam agama menjaga diri untuk tidak terjatuh ke dalam bencana dan malapetaka  itu  hukumnya adalah wajib sementara bersalam-salaman itu hukumnya hanya sunah," papar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Platform Digital

Untuk itu, sebagai alternatif agar umat muslim tetap dapat bisa menyambung tali silaturahmi di Hari Idul Fitri ini, dia menyarankan agar masyarakat menjalin kekerabatan itu melalui daring atau internet. Dengan berbagai macam platform digital yang menyediakan hal tersebut.

"Dan untuk bisa saling menyampaikan maaf maka sebagai gantinya  kita dapat melakukannya melalui telepon, sms, wa, video call dan lain-lain," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya