4 Hal Terkait Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Sepekan Terakhir

Penambahan kasus positif pada Minggu 12 Juli 2020 menjadi lonjakan tertinggi sejak pasien pertama Covid-19 terdeteksi pada Maret 2020.

oleh Ika Defianti diperbarui 13 Jul 2020, 08:53 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 08:52 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) pada layar pemantau di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Sampai hari ini, Posko COVID-19 DKI Jakarta terlah dihubungi 3.580 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan adanya penambahan tinggi kasus positif Covid-19 akibat infeksi virus Corona selama tiga kali dalam waktu satu pekan ini.

Dia menyebut, penambahan kasus positif pada Minggu 12 Juli 2020 menjadi lonjakan tertinggi sejak pasien pertama Covid-19 terdeteksi pada Maret 2020.

"Tadi pagi pukul 10.00 WIB, Dinas Kesehatan melaporkan angka kasus baru yang muncul di Jakarta, dalam seminggu terakhir kita tiga kali mencatat rekor baru penambahan harian," kata Anies dalam Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

Sebelumnya, terjadi penambahan 344 kasus Covid-19 pada Rabu 8 Juli 2020 dan 359 kasus pada Sabtu 11 Juli 2020. Sedangkan, ada lonjakan tinggi pada Minggu 12 Juli 2020 sebanyak 404 kasus.

Berdasarkan penambahan tersebut, jumlah kumulatif pasien di Jakarta mencapai 14.361 kasus. Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah dan 702 orang meninggal dunia.

"Selain itu dia mengatakan terdapat 554 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan  3.905 orang melakukan self isolation di rumah," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan persnya.

Berikut sejumlah hal terkait adanya lonjakan pasien positif Covid-19 selama sepekan yang telah dirangkum Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

1. Akibat Active Case Finding

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan penambahan kasus positif Corona Covid-19 pada Minggu 12 Juli 2020 menjadi kasus tertinggi.

"Tadi pagi pukul 10.00 WIB, Dinas Kesehatan melaporkan angka kasus baru yang muncul di Jakarta, dalam seminggu terakhir kita tiga kali mencatat rekor baru penambahan harian," ujar Anies dalam YouTube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan tingginya penambahan kasus diakibatkan gencarnya active case finding. Yakni setiap fasilitas kesehatan atau puskesmas di Jakarta langsung terjun ke lapangan untuk mencari kasus baru.

"Artinya, kita tidak menunggu pasien di fasilitas kesehatan, tapi puskemas kita kejar kasus positif di masyarakat. Bukan kita pasif di Jakarta, kita aktif lakukan tracing dan testing, dari situ kita kemudian diisolasi," ucap Anies.

 

2. 66 Persen Kasus Baru OTG

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan adanya lonjakan penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 404 orang pada Minggu 12 Juli 2020. Dia menyebut sebagian besar kasus baru tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Saya mengingatkan pada semua 66 persen dari yang kita temukan adalah OTG, orang tanpa gejala. Orang yang dia tidak sadar dia sudah terekspose," kata Anies dalam Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

Dia menyebut jumlah tersebut ditemukan karena dilakukannya tes dengan dengan active case finding atau fasilitas kesehatan terjun langsung ke lapangan tanpa menunggu pasien.

"Artinya kalau saja mereka tidak kami datangi, tim puskesmas tidak melakukan testing, barangkali yang bersangkutan tidak pernah merasa bahwa positif, bahwa dia membawa virus covid-19," ucap Anies.

Oleh karena itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta agar masyarakat berhati-hati dan tetap melaksanakan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah.

 

3. Positivity Rate Naik Dua Kali Lipat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar masyarakat untuk terus berhati-hati dan tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 ketika melakukan kegiatan di luar rumah.

"Jangan anggap enteng. Jangan merasa kita sudah bebas dari Covid-19. Karena nanti kalau kondisi ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin kita akan kembali ke situasi sebelum ini (PSBB)," kata Anies dalam Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengungkapkan positivity rate Jakarta per hari ni mencapai 10,5 persen. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat bila dibandingkan Juni yang mencapai kisaran 4 persen hingga 6 persen.

Lalu dia juga menyebut pada 11-17 Juni, 27.091 orang dites, positivity ratenya 3,1 persen. Kemudian pada 18-24 Juni ada 29.873 orang yang dites, positivity ratenya 3,7 persen.

Selanjutnya, 25 Juni-1 Juli ada 31.085 orang yang dites PCR, kemudian positivity ratenya 3,9 persen. Sedangkan 2-8 Juli sebanyak 34.007 orang dites dan positivity ratenya 4,8 persen.

"Lonjakan ini merupakan peringatan bagi kita semua dan dalam perjalanan selama masa PSBB transisi ini sejak 4 Juni sampai 12 Juli ini," ucap Anies.

 

4. Ancaman Rem Darurat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan terkait virus corona atau Covid-19. Bila kasus tetap tinggi, dia menyatakan Jakarta dapat kembali ke pembatasan ketat. 

"Khusus hari ini Jakarta mengalami lonjakan kasus tertinggi. Saya ingatkan pada semua jangan sampai situasi ini jalan terus, sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake," kata Anies dalam Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).

DKI Jakarta telah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 24 April 2020. Kemudian mulai memberikan pelonggaran PSBB mulai 5 Juni 2020.

Anies menjelaskan, jika emergency brake dilakukan, kegiatan perekonomian, kegiatan keagamaan hingga kegiatan sosial akan kembali terhenti.

"Yang paling penting dari semuanya jangan ragu untuk mengingatkan siapapun kapanpun-di manapun. Ingatkan, tegur bila ada yang tidak pakai masker, bila tidak jaga jarak, bila ruangan lebih dari kapasitas 50 persen," ucap Anies.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya