Jokowi Minta Investasi Ditingkatkan: Jangan Sampai Minus di Atas 5 Persen

Jokowi menyebut BKPM telah menyanggupi investasi bisa terealisasi Rp 213 triliun pada kuartal III 2020.

oleh Ika Defianti diperbarui 24 Agu 2020, 14:12 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 14:12 WIB
Jokowi Buka Raker Kementerian Perdagangan 2020
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menjaga pertumbuhan investasi agar tak minus di atas 5 persen.

Hal ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020.

"Saya minta Pak Menko Maritim yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita di kuartal ketiga, kuncinya selain konsumi domestik, hanya 1 yang penting lagi, jangan sampai investasi tumbuhnya minus di atas 5 persen," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (24/8/2020).

Pasalnya, pada kuartal II tahun ini pertumbuhan investasi terkoreksi hingga minus 8 persen. Menurut dia, apabila pertumbuhan invetasi di kuartal III 2020 tak dapat tumbuh positif, maka diusahakan jangan sampai minus di atas lima persen.

"Usahakan betul-betul bisa, kalau enggak bisa plus jangan sampai minus di atas 5," ucap dia. 

Jokowi menyebut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah menyanggupi investasi bisa terealisasi Rp 213 triliun pada kuartal III 2020. Sehingga, diharapkan juga dapar mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Tadi malam saya udah ngomong banyak dengan Kepala BKPM, sudah menyanggupi,213 triliun. Ini betul-betul terealisasi, agar mendongkrak growth kita karena itu satu kuncinya," tuturnya.

Dia mengakui bahwa ekspor saat ini sulit untuk didorong. Pasalnya, ekonomi negara-negara lain juga tumbuh negatif akibat pandemi Covid-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Penerimaan Pajak Rendah

Proyek Jalan Tol Cilincing-Cibitung
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing, Jakarta, Selasa (30/6/2020). Progres ruas Cibitung—Cilincing seksi 1-3 sudah mencapai lebih dari 80 persen dan seksi 4 sudah mencapai 37 persen. (merdeka.com/Imam Buhori)

Selain itu, penerimaan pajak di Juli 2020 juga masih rendah sehingga membuat daya beli masyarakat menjadi stagnan. Ini menyusul kebijakan pembatasan yang diberlakukan pemerintah di restoran, hotel, hingga tempat wisata.

"Untuk meningkatkan ekspor sulit pasarnya, konsumsi domestik daya beli juga informasi ke Bapak/Ibu semua penerimaan pajak di bulan Juli mulai stuck lagi. Ini menunjukkan daya beli masyarakat sudah mentok lagi karena terkendala, misalnya restoran hanya buka 50 persen, tempat wisata, okupansi hotel juga belum bisa tinggi," kata Jokowi.

Untuk itu, dia menaruh harapan besar agar pertumbuhan investasi dapat meningkat di kuartal III 2020. Dengan begitu, ekonomi Indonesia dapat pulih.

"Saya kira tidak apa-apa tapi harus ada jurus lain yang bisa kita lakukan yaitu dengan meningkatkan investasi agar kuartal ketiga bisa mengungkit, saya kira kuncinya di investasi," ujar Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya