Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuat seluruh negara terhubung dalam konektivitas global. Kondisi ini tentu memberi banyak manfaat bagi perkembangan ekonomi, pertukaran informasi, dan perkembangan berbagai sektor bisnis seperti perjalanan, pariwisata, media dan hiburan.
Namun, di tengah semua manfaat itu, ada risiko strategis yang harus diantisipasi, apalagi jika risiko tersebut dapat mengganggu kedaulatan negara. Karena itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia harus mengintegrasikan aspek-aspek keamanan, keandalan menyimpan rahasia negara, dan kedaulatan negara atas informasi yang dimilikinya.
Baca Juga
Demikian pokok-pokok diskusi antara PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menjadi bagian dari acara kunjungan Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Hinsa Siburian dan jajarannya ke World Hub Operation Command Center (WHOCC) Telin yang berlokasi di Jakarta, pada Kamis (24/9/2020).
Advertisement
Delegasi BSSN diterima oleh Direktur Utama Telin, Sukardi Silalahi, Komisaris Telin, Jimmi Adiguna Kembaren, dan EVP Global Network Operation Telin, Suharyoto. Selain kunjungan, Kepala BSSN juga berdiskusi dengan pegawai Telin melalui platform pertemuan virtual.
Mengikuti aturan PSBB di Jakarta, kunjungan ini dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan dengan membatasi jumlah personil yang berada di lokasi kunjungan.
Kunjungan Kepala BSSN ke WHOCC Telin merupakan bentuk dukungan dari BSSN atas peran Telin sebagai anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia TBK (Telkom) yang membawa konektivitas layanan digital dari Indonesia ke luar negeri dan sebaliknya.
Kepala BSSN mengunjungi ruang komando sehingga dapat melihat perangkat monitor seluruh network dan traffic melalui infrastruktur global yang terdiri dari Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) serta Point of Presence yang berlokasi di 28 negara.
Seluruh pengawasan tersebut dilakukan oleh tim Telin selama 24 jam setiap hari untuk memastikan jika ada gangguan dapat segera diatasi.
Acara dilanjutkan dengan webinar bertajuk "Keamanan Ruang Siber dalam Mendukung Ketahanan Nasional" yang dibuka oleh CEO Telin, Sukardi Silalahi.
"Telin hadir di 10 negara di dunia, memiliki infrastruktur global dan kapabilitas untuk memberikan layanan terdepan kepada seluruh stakeholders, khususnya masyarakat Indonesia. Komitmen Telin untuk terus memberikan layanan terbaiknya melalui salah satunya adalah melalui hadirnya WHOCC untuk memastikan seluruh jaringan berjalan dengan baik," ujar Sukardi.
Dalam paparannya, Hinsa menyatakan apresiasi serta harapan kepada Telin untuk tetap memberikan layanan telekomunikasi kepada bangsa Indonesia yang terjamin keamanannya, khususnya melihat banyaknya konten dan aplikasi dari luar negeri yang masuk Indonesia.
"BSSN memerlukan kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak terkait, termasuk Telin, guna menjaga keamanan ruang siber dalam mendukung ketahanan nasional," ujar mantan Wakil Kepala Staf TNI AD ini.
Hinsa mengharapkan kolaborasi ke depan dapat terwujud salah satunya dalam pengembangan sumber daya manusia, misalnya dari Telin sebagai praktisi menjadi pengajar untuk pelatihan para personil di BSSN.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Konsolidasi Keamanan Siber
BSSN merupakan instansi pemerintah Republik Indonesia yang bergerak di bidang keamanan informasi dan keamanan siber. BSSN dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia, yang mempunyai tugas melaksanakan keamanan siber secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan, mengembangkan, dan mengonsolidasikan semua unsur yang terkait dengan keamanan siber.
Advertisement