Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui bahwa angka kematian COVID-19 di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata dunia. Untuk itu, dia meminta jajarannya menurunkan angka kasus kematian Covid-19.
"Saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata-rata angka kematian di sini bisa ditekan terus," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual, Senin (12/10/2020).
Baca Juga
Menurut dia, angka kematian COVID-19 di Indonesia mencapai 3,55 persen, sementara dunia 2,88 pereen. Namun, Jokowi mengatakan angka kematian ini sudah menurun dibandingkan dua pekan lalu.
Advertisement
"Ini lebih baik dibandingkan 2 minggu lalu di 3,77 persen. Namun masih lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia di 2,88 persen," ujar dia.
Di samping itu, Jokowi juga meminta agar kasus positif corona di Indonesia juga terus ditekan dengan mendisiplinkan protokol kesehatan. Dia menuturkan daerah lain bisa mencontoh Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dalam pengendalian COVID-19.
"Saya mencatat dari angka-angka yang ada, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulsel menunjukan perbaikan pengendalian COVID-19. Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-lain lain," ucap Jokowi.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
11.844 Orang Meninggal Akibat COVID-19
Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan Minggu (11/10/2020), ada penambahan 4.497 kasus baru COVID-19. Sehingga, akumulasi kasus positif di Indonesia sebanyak 333.449.
Temuan kasus baru tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 36.332 spesimen. Data ini dihimpun dalam 24 jam terakhir hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Kementerian Kesehatan juga melaporkan, angka kesembuhan bertambah 3.546 orang. Secara kumulatif menjadi 255.027 orang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sementara itu, pasien meninggal dunia karena COVID-19 mencapai 11.844 orang.
Advertisement