Anak Muda Papua-Maluku Diingatkan Kemenkominfo Jadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan mengusung tema 'Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif' untuk anak muda Papua-Maluku.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2023, 00:12 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 21:34 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan mengusung tema 'Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif' untuk anak muda Papua-Maluku.
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) mengadakan pelatihan mengusung tema 'Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif' untuk anak muda Papua-Maluku. Credit: pexels.com/Tracy

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.

Kali ini, pelatihan mengusung tema 'Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif' yang dilaksanakan pada Selasa (23/5/2023) secara daring melalui aplikasi zoom meeting.

Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 900 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 2 Buru, SMAN 3 Buru, dan SMAN 5 Buru.

Narasumber pertama yang hadir adalah Pegiat Literasi Alex Iskandar yang memberikan materi mengenai etika digital.

"Masyarakat sangat perlu untuk mengerti mengenai urgensi etika digital, yang mana adanya perbedaan kultural dan etika di ruang internet," ujar Alex, melalui keterangan tertulis, Selasa (23/5/2023).

Dia menjelaskan, ruang lingkup etika digital mencakup kesadaran masyarakat akan tujuan penggunaan media digital atau media sosial. Selain itu, kata Alex, adanya integritas yang tidak jauh dari kejujuran dalam penggunaan media digital.

"Lalu, tanggung jawab dalam penggunaan media digital yang tentu ada konsekuensi dari segala hal yang kita bagi di ranah digital. Dan terakhir, adanya kebajikan yang berarti memberikan manfaat pada masyarakat lain yang terpapar dari apapun yang kita bagi di media digital," papar Alex.

 

Tips Gunakan Media Sosial

Ilustrasi media sosial
Ilustrasi media sosial. (Photo by Adem AY on Unsplash)

Kemudian, Alex memberikan penjelasan namun juga tips dan trik untuk para pengguna digital atau media sosial khususnya anak-anak.

"Ada beberapa hal yang harus adik-adik perhatikan, dalam memberikan materi atau bahan di media digital. Di antaranya, apabila adik-adik ingin menarik partisipasi masyarakat gunakan hastag yang berkaitan dengan kegiatan adik adik. Lalu, jika ingin berkolaborasi gunakan foto atau video yang sesuai dengan kegiatan yang berlangsung bersama komunitas yang terlibat," jelas Alex.

Kemudian, Pegiat Literasi Nur Rahma Yenita memberikan materi terkait kecakapan digital.

"Cakap bermedia digital, berarti mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan media digital dengan baik sesuai dengan kebutuhan," tutur Rahma.

Kegiatan Literasi Digital ini juga diisi oleh Rans Nusantara FC dan Assistant Manager Denny Abal yang aktif di media sosial.

"Dalam keseharian saat kita menggunakan sosial media, tentunya bukan hanya sekedar eksistensi tapi juga sudah menjadi kebutuhan. Disamping harus cerdik, tentu kita juga harus bijak dalam menggunakan sosial media," kata Denny.

 

Hal yang Harus Diperhatikan

Penggunaan Media Sosial
Ilustrasi Penggunaan Media Sosial Credit: pexels.com/Bruce

Denny menjelaskan, ada beberapa hal yang diperhatikan saat menggunakan sosial media.

"Di antaranya jangan asal posting, kita harus memperhatikan juga siapa yang akan terpapar dari postingan kita dan bagaimana impact pada mereka. Selain itu, bijak dalam memilih teman di sosial media karena tidak semua teman di sosial media akan memberikan reaksi atau notes yang baik terhadap postingan yang kita bagikan," ucap dia.

"Setelahnya, kita juga harus menjaga etika berkomunikasi, seperti kalimat dan kata-kata yang kita sampaikan hingga gambar yang tentu tidak melanggar norma-norma yang ada," jelas Denny.

 

Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut

Tidak Mencurigai Aktivitas Pasangan di Media Sosial
Ilustrasi Aktivitas di Media Sosial Credit: unsplash.com/Austin

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.

Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.

Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

 

Status Literasi Digital Indonesia

Cemburu karena Pacar Lihat Foto Pria Lain di Medsos, Aksi Cowok Ini Bikin Geleng Kepala
ilustrasi media sosial (sumber: Pixabay)

Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.

Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.

"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.

INFOGRAFIS JOURNAL_Mengenal Apa Itu Cancel Culture (liputan6.com/Abdillah)
INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya