Metro Sepekan: Marak Begal Sepeda hingga Nilai Kosong Siswa SMP karena Tak Punya Gawai

Kasus pembegalan terhadap anggota marinir di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin 26 Oktober, viral di media sosial. Pelaku berjumlah empat orang.

oleh Maria FloraAdy Anugrahadi diperbarui 02 Nov 2020, 10:06 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 09:49 WIB
6 Potret Pesan Lucu Agar Tak Jadi Sasaran Begal Sepeda
(@b2w_indonesia/instagram.com)

Liputan6.com, Jakarta Deretan peristiwa pembegalan terhadap pesepeda yang terjadi di Ibu Kota dalam beberapa hari terakhir meresahkan warga Ibu Kota. Bagaimana tidak, para pelaku begal bahkan tak segan-segan mengancam korbannya dengan senjata tajam.

Menurut catatan polisi, pada Oktober 2020, dilaporkan ada tujuh orang yang menjadi korban begal.

Satu di antaranya seorang anggota TNI AL Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko. Dia menjadi korban komplotan begal yang berjumlah empat orang di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 26 Oktober 2020.

Dalam rekaman CCTV terungkap, para pelaku berbagi tugas sebelum melancarkan aksinya. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, ada yang bertugas mengawasi dan merampas barang milik korban. 

Berita lainnya yang terus mendapatkan sorotan dalam sepekan terakhir di News Liputan6.com terkait peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan adanya curah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah DKI Jakarta.

Kondisi ini dipengaruhi adanya fenomena La Nina yang telah memasuki wilayah Indonesia, terhitung mulai Oktober hingga Desember 2020.

Faktor lain yang membuat curah hujan meningkat adalah pengaruh angin monsoon dan Madden Julian Oscillation (MJO). MJO merupakan fenomena di atmosfer yang mengindikasikan pergerakan sistem konvektifitas udara skala besar yang dapat menyebabkan perubahan cuaca ekstrem.

Cerita mengenai siswa SMP Tomang, Jakarta Barat bernama Aditya Akbar juga tak kalah menyita perhatian pembaca. Lantaran tak punya handphone untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ), selama satu semester nilai pelajarannya kosong.

Berikut ulasan berita metro yang paling banyak dicari pembaca Liputan6.com selama sepekan lalu:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Periksa CCTV, Pembegal Perwira Marinir di Jakarta Pusat Berjumlah 4 Orang

Ingat, Tilang Elektronik Sepeda Motor Mulai Berlaku Awal Februari 2020
Kamera pengawas atau 'closed circuit television' (CCTV) terpasang di jalur koridor 6 Transjakarta di Mampang, Jakarta, Kamis (23/1/2020). Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menerapkan tilang elektronik atau ETLE awal Februari 2020. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Polisi berusaha mengidentifikasi komplotan begal yang merampas barang-barang milik seorang anggota TNI AL, Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko saat bersepeda di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin 26 Oktober 2020.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menerangkan, kepolisian terus mencari petunjuk untuk mengungkap kasus pembegalan terhadap anggota marinir tersebut.

Upaya yang dilakukan antara lain, memutar ulang rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Dari hasil pengamatan, pelaku diduga berjumlah empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor. Terlihat dari rekaman CCTV, keempat pelaku saling berbagi tugas. Yusri menyebut ada yang mengawasi area di sekitar lokasi dan yang berperan merampas barang milik korban.

Selain memeriksa CCTV, Yusri menerangkan, kepolisian juga telah memeriksa tiga saksi. Hingga saat ini pihaknya masih sulit melacak sepeda motor pelaku karena pelat nomornya gelap.

"Mereka memang niat itu. Pelat nomornya belum kelihatan," katanya.

 

Selengkapnya...

HEADLINE: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Jakarta, Siaga Banjir Besar?

Banjir Kiriman Rendam Permukiman di Kebon Pala
Anak-anak bermain air saat banjir merendam permukiman Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Tidak adanya tanggul antara permukiman dan Kali Ciliwung menyebabkan banjir yang meluap sejak dini hari tadi lambat surut. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Jakarta Barat, memaksa sejumlah pengendara motor untuk meminggirkan kendaraannya sejenak. Mereka berteduh di kolong Jembatan Peninsula sambil menunggu hujan reda.

Namun di tengah asyiknya para pengendara menanti cuaca kembali bersahabat, mereka kemudian diminta polisi untuk segera melanjutkan perjalanan. Sang petugas berdalih, kehadiran para peneduh di kolong jembatan itu menghambat arus lalu lintas yang berujung pada kemacetan.

Suasana itu terekam dalam video yang diunggah akun twitter @PoldaMetroJaya, Senin, 26 Oktober 2020. 

Tak hanya di Jakarta Barat, curah hujan lebat juga disampaikan Wargenet lain. Mereka mengabarkan cuaca hujan lebat mengguyur di wilayahnya dan meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara. Seketika jagad maya riuh penuh dengan unggahan hujan yang mengguyur Ibu Kota.

Warga Jakarta memang diprediksi masih akan disapa hujan dalam tiga hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini yang menyebutkan Ibu Kota bakal diselimuti hujan lebat yang disertai petir serta angin kencang.

Namun, intensitas curah hujannya berkisar antara 8.0 mm hingga 45.0 mm, belum termasuk katagori ekstrem yang lebih dari 150 mm.

Tak hanya La Nina, faktor lain seperti pengaruh monsoon dan Madden Julian Oscillation (MJO) juga membuat curah hujan menjadi meningkat.

 

Selengkapnya...

Aditya Akbar, Siswa SMP yang Nilainya Kosong Akhirnya Punya Ponsel untuk PJJ

Siswa SMP di Jakarta Tak Mampu Membeli Handphone Sehingga Tak Bisa Belajar Online.
Siswa SMP di Jakarta Tak Mampu Membeli Handphone Sehingga Tak Bisa Belajar Online.(Foto:Istimewa).

Siswa Kelas VII, SMP 286 Aditya Akbar akhirnya dapat mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pihak sekolah akhirnya memberikan sebuah handphone.

Demikian yang diutarakan oleh Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Jakarta Barat, Uripasih saat dihubungi awak media, Selasa, 27 Oktober 2020. 

"Sudah, dari pihak sekolah sudah memberikan (handphone)," kata dia.

Uripasih mengaku langsung bergerak cepat ketika membaca berita terkait Aditya Akbar. Dia pun memanggil seluruh kepala sekolah untuk segera mendata siswa kurang mampu yang terkendala dalam hal proses belajar-mengajar. Salah satunya yang didata adalah Aditya Akbar.

Uripasih mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Aditya secara virtual. Ketika itu, Adiya menceritakan keluh-kesahnya.

Sementara itu terkait nilainya yang selama ini kosong, Uripasih mengatakan, pihaknya telah meminta Aditya untuk membawa tugas-tugas yang sempat diberikan oleh gurunya ke sekolah.

 

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya