Sempat Turun, Anies Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Akibat Libur Panjang

Kasus harian positif Covid-19 di Jakarta kembali meningkat setelah sempat turun dalam pada pertengahan Oktober 2020.

oleh Ika Defianti diperbarui 24 Nov 2020, 15:11 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2020, 15:11 WIB
Anies Baswedan
Rencana pembukaan bioskop, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tegaskan pelaku usaha bioskop harus patuhi protokol kesehatan saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (26/8/2020). (Dok Tim Komunikasi Publik Satgas COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan, kenaikan kasus positif Covid-19 di ibu kota merupakan dampak dari pelaksanaan libur panjang beberapa hari yang lalu. Dia mengatakan, kasus harian Covid-19 di Jakarta sejatinya sempat menurun.

"Tapi ketika kita sudah mulai turun nih, tiba-tiba ada long weekend, kita tetap laksanakan. Konsekuensinya kita sekarang mulai menyaksikan kenaikan lagi peak-nya," kata Anies dalam video YouTube Layanan Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Dia menyebut, terjadi penurunan kasus Covid-19 di Jakarta saat Pemprov DKI menarik rem darurat pada pertengahan Oktober 2020.

Sementara saat ini, kata Anies, 69 persen tempat tidur ICU di 98 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Jakarta telah terisi.

"Kamar isolasi di rumah sakit terpakai sekitar 75 persen, dan tempat isolasi mandiri terpakai 53 persen," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Harapan Wagub DKI kepada Jokowi

Wagub DKI Cek RSUD Pasar Minggu
Wakil Gubernur DKI Riza Patria meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) khusus Covid-19 di Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). Kunjungan Riza guna mengecek mulai dari kecukupan dokter dan seluruh tenaga kesehatan pendukungnya hingga stok obat-obatan di rumah sakit (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan tren kenaikan kasus aktif virus corona atau Covid-19 yakni efek dari libur panjang. Sebab saat ini klaster terbesar di Ibu Kota yaitu rumah tangga atau perumahan dan disusul dengan perkantoran.

"Untuk itu kami meminta kepada semua warga Jakarta, pada libur panjang akhir tahun ini kami minta kebijakannya kesadarannya untuk libur panjang tetap berada di Jakarta. Di rumah masing-masing," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2020).

Dia menyatakan bepergian saat libur panjang berpotensi adanya penyebaran virus corona Covid-19. Karena hal itu, Riza mengharapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dapat memberikan kebijakan baru jelang libur panjang akhir tahun.

"Mudah-mudahan Bapak Presiden akan mengambil satu kebijakan yang baik agar bisa satu kebijakan libur panjang ke depan. Agar bisa mengurangi penyebaran Covid di seluruh Indonesia termasuk DKI," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya