4 Tanggapan Terkait Setahun Covid-19 di Indonesia, dari Jokowi hingga Wagub DKI

Setahun Covid-19 di Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya kendalikan pandemi yang dilakukan dengan berbagai kebijakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2021, 16:42 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2021, 15:15 WIB
Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Selasa (2/3/2021), tepat satu tahun sudah pandemi Corona Covid-19 melanda Indonesia. Pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China pada 17 November 2019, kini jumlah kasus Covid-19 secara global telah menyentuh angka 114,9 juta orang.

Lantas, di mana posisi Indonesia kini? Saat ini berada di posisi ke-18 dunia dan ke-4 di Asia. Dengan laporan kasus Covid-19 sebanyak 1.341.314 dan 36.325 kematian terhitung sejak Senin, 1 Maret 2021.

Munculnya kasus Covid-19 di Indonesia, pertama kali diumumkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan (Menkes) kala itu Terawan Agus Putranto, pada Senin 2 Maret 2020. 

Jokowi menyebut, ada dua orang yang terinfeksi Covid-19 dari warga negara Jepang.  

"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif Corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," ujar Jokowi kala itu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 2 Maret. 

Keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus Corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," ucap Jokowi.

Sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi hingga kini terus mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. 

Lantas, apa tanggapan Jokowi hingga sejumlah tokoh negeri setelah setahun Covid-19 melanda Indonesia?

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita. 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU) di peringatan hari lahir (harlah) ke-95 salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia tersebut pada Sabtu, 30 Januari 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Setahun Covid-19 di Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya kendalikan pandemi yang dilakukan dengan berbagai kebijakan.

Pemerintah terus berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 melalui sejumlah kebijakan," ujar Jokowi melalui akun instagramnya @jokowi, Selasa (2/3/2021).

Kebijakan yang telah diterapkan sebagai upaya menekan kasus covid-19 yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

"PPKM skala mikro dengan melibatkan perangkat pemerintahan hingga unsur terkecil di tingkat RT/RW," kata Jokowi.

Selain itu Jokowi juga mengatakan, upaya lain pemerintah adalah memulai program vaksinasi massal sejak 13 januari 2021.

Pemerintah sendiri menargetkan 182 juta penduduk Indonesia harus disuntik vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Jokowi menargetkan program vaksinasi Covid-19 harus rampung pada 2021. 

"Pada saat yang sama, kita semua tetap harus disiplin melaksanakan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak," jelas Jokowi.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka

Ketua DPD Golkar NTT Dipolisikan
Ketua DPD Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena resmi dipolisikan dipolisikan mantan kader Golkar, Kombes Pol (Purn) Alfons Loemau.

Komisi IX selaku komisi kesehatan menilai penanganan pandemi Indonesia sejauh ini cukup baik. Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena saat dikonfirmasi, Selasa (2/3/2021).

"Kita cermati makin lama, penanganan Covid-19 di Tanah Air makin baik," katanya.

Ia menyebut adanya kerja sama antar instansi membuat penanganan menjadi lebih komprehensif sampai tingkat paling bawah yakni RT/RW.

"Ada Satgas Pemilihan Ekonomi dan Kementerian Kesehatan RI, di daerah juga sama, ada seperti itu ada Satgas yang terdiri dari berbagai unsur, ada Dinas Kesehatan, dan juga di tingkat kabupaten kota juga sama. Dibantu juga oleh penanganan Satgas oleh berbagai komponen masyarakat, kelompok agama, kelompok pemuda, perempuan, dan berbagai organisasi yang lain termasuk juga partai politik dan juga termasuk berbagai macam Satgas sampai RT/RW, dusun, kampung," ucapnya.

Melki juga mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan juga jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.  

"Kita lihat bahwa tingkat kepatuhan masyarakat makin lama makin membaik. Jangan sampai kendor untuk semua masyarakat juga bisa melaksanakan protokol kesehatan dengan baik," ucapnya. 

Wagub DKI Ahmad Riza Patria

wagub
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. (Ist)

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, bahwa pihaknya bisa mengendalikan pandemi meskipun menyadari angka kasus Covid-19 di Ibu Kota masih tinggi.

"Setahun pandemi, Alhamdulillah kita bisa mengendalikan daripada pandemi di DKI Jakarta sekalipun angkanya masih cukup tinggi," kata Riza di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin, 1 Maret 2021. 

Dia pun membuktikannya dengan melihat angka kesembuhan akan Covid-19 yang mencapai 95,5 persen. Data per 1 Maret 2021, sudah ada 326.509 kasus yang dinyatakan sembuh.

Riza juga menyatakan pihaknya terus melakukan kerja sama dengan jajaran TNI, Polri, hingga organisasi kemasyarakatan guna melakukan sosialisasi, pemantauan dan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan.

"Penindakan kita tingkatkan terus, namun demikian betapapun regulasi yang kami sempurnakan terus, andilnya aparat sekali lagi itu hanya berkontribusi 20 persen, 80 persen terletak pada kepatuhan, kedisiplinan masyarakat," kata dia.

 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

dr Adib Khumaidi
Ketua Tim Mitigasi PB IDI sekaligus Ketua Terpilih PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT,. Foto: MKKI.

Setahun pandemi covid-19 melanda Indonesia, IDI menyampaikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah harus ditingkatkan.

"Yang paling penting sekarang yang harus dimunculkan adalah trust (kepercayaan), trust  masyarakat kepada pemerintah harus ditingkatkan. Di awal pandemi ada beban permasalahan itu yang kemudian sekarang dicoba diperbaiki, memang masih membutuhkan waktu," ujar Ketua Terpilih IDI Adib Khumaidi ketika dihubungi di Jakarta, Senin 1 Maret 2021.

Menurutnya, untuk meningkatkan kepercayaan tersebut pemerintah dapat melibatkan organisasi-organisasi profesi dalam membuat kebijakan dan strategi penanganan pandemi.

Selain itu, pemerintah juga harus memberikan informasi yang transparan dan informatif guna mendorong masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Adib juga menyampaikan bahwa pihaknya memiliki empat strategi dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Pertama, memperkuat sinergitas regulasi tentang sistem kesehatan nasional yang adaptif dengan pandemi," ujarnya.

Strategi kedua, mempersiapkan sistem kesehatan nasional, yakni dengan membentuk clustering rumah sakit yang memang difokuskan untuk penanganan Covid-19, namun tetap juga memperhatikan penanganan yang non Covid-19. 

Strategi ketiga, Adib menambahkan, yakni memperkuat industri teknologi dan kesehatan. Dan strategi keempat, yakni memperkuat kesadaran dan kepatuhan masyarakat dengan memberdayakan organisasi informal.

 

Dinda Permata (Magang)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya