Polisi Belum Pastikan Pimpinan Teroris MIT Ali Kalora Tertembak Saat Kontak Senjata

Polisi masih mendalami cara anggota kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang tersisa mendapatkan pasokan logistik untuk tetap bisa bersembunyi di dalam hutan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 03 Mar 2021, 14:26 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 14:17 WIB
Karo Penmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono. (Dok Humas Polri)

Liputan6.com, Jakarta - Kontak senjata antara personel TNI dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) terjadi di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Senin 1 Maret 2021 dengan dua anggota teroris tewas. Polisi belum dapat memastikan pimpinan MIT yakni Ali Kalora tertembak saat insiden tersebut.

"Yang jelas dapat dipastikan dua dari DPO dari kelompok MIT yang meninggal dunia. Itu yang bisa dipastikan," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2021).

Rusdi juga memastikan yang tertembak bukanlah anak dari Ali Kalora. Dengan jumlah sebelumnya 11 anggota, kini kelompok teroris MIT hanya tersisa 9 orang.

"Yang tertembak dua. Memang itu kelompok Ali Kalora, tidak ada hubungan darah dengan Ali Kalora. Bukan anaknya," jelas dia.

Kini polisi masih mendalami cara anggota kelompok yang tersisa mendapatkan pasokan logistik untuk tetap bisa bersembunyi di dalam hutan.

"Itu sedang didalami. Yang jelas kalau keberadaan mereka di hutan kan perlu makanan juga. Kita mendalami pihak-pihak yang memberi logistik pada kelompok ini. Setelah TNI dan Polri banyak di sana, aktivitas mereka semakin terjepit, mudah-mudahan bisa segera diselesaikan kelompok Ali Kalora," Rusdi menandaskan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kontak Tembak

Sebelumnya, kontak tembak antara personel TNI dengan kelompok teroris MIT terjadi di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara. Dua anggota kelompok MIT tewas di lokasi, sementara di kubu aparat satu personel TNI meninggal dunia.

Kontak tembak terjadi sekitar pukul 18.30 Wita, Senin (1/3/2021) tepatnya di Dusun Andole, Desa Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir Utara antara Satgas Koopsus TNI dengan kelompok teroris MIT.

Penyisiran yang dilakukan aparat di lokasi kejadian usai baku tembak mendapati dua orang yang anggota kelompok MIT tewas tertembak yakni Khairul dan Alvin, keduanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) aparat.

Dalam kejadian itu, satu personel TNI atas nama Praka Dedi Irawan gugur dengan luka tembak di bagian perutnya.

Jenazah kedua anggota MIT pada Selasa (2/1/2021) pagi dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk proses autopsi dan identifikasi. Sementara, jenazah Praka Dedi Irawan dibawa ke RS Sindhu Trisno Kota Palu.

"Kontak tembak terjadi saat dilakukan penyergapan. Kita juga berduka, 1 personel TNI gugur," Kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso di RS Bhayangkara Palu, Selasa (2/3/2021).

Aparat gabungan TNI dan Polri dari Satgas Madago Raya masih melakukan pengejaran terhadap anggota teroris MIT lainnya di sekitar lokasi kejadian.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya