Survei: Tri Adhianto Berpotensi Kuat Maju Sebagai Bakal Calon Wali Kota Bekasi

Hal itu diungkap dalam survei yang diselenggarakan oleh Etos Indonesia Institute

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 04 Apr 2021, 21:54 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2021, 21:53 WIB
bekasi
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meninjau lokasi banjir di Medansatria, Senin (2/3/2020). (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah memaparkan hasil survei lembaganya terkait tingkat popularitas bakal calon walikota Bekasi. Hasilnya, dari survei tahap pertama ini diketahui nama Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono memuncaki elektabilitas.

"Dari survei yang kami himpun, dari tingkat popularitas sejumlah nama, Tri Adhianto Tjahyono mendapat 27% suara responden, diikuti oleh Ade Puspita Sari dengan 11% suara responden, Choiruman Putro dengan 14% suara responden, dan Zainul Miftah dengan 10% suara responden. Sisanya seperti Tahapan Bambang Sutopo, Heri Koswara, dan Eko Setyo Pramono mendapat suara di bawah 10 persen," kata Iskandarsyah dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).

Selain dari tingkat popularitas, survei dilakukan Etos Indonesia Institute juga menanyakan darimana para responden mengetahui nama-nama bakal calon wali kota tersebut.

Hasilnya, sebesar 29 persen responden mengaku tahu dari pembicaraan orang per orang, 20 persen dari media kampanye bakal calon, 19 persen dari perjumpaan langsung dengan para sosok bakal calon, dan 11 persen dari media sosial.

"Survei tahap pertama kami menemukan, justru popularitas bakal calon wali kota bekasi ini bukan dari sosial media, tetapi pembicaraan para warganya," jelas Iskandarsyah.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Survei Menjadi Persiapan Sejumlah Kandidat

Direktur Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah
Direktur Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah survei bakal calon wali kota Bekasi

Iskandarsyah mengatakan bahwa survei tahap pertama dilakukan lembaganya ini adalah permulaan. Dia menyatakan, meski Pilkada terkait digelar mundur hingga 2024, sesuai dengan keputusan pemerintah dan DPR, namun pertarungan elektabilitas sudah saling disiapkan.

"Jadi hasil ini akan up and down terus, memang sesuai keputusan waktunya mundur dari 2022 jadi serentak di 2024, tapi para bakal calon ini sudah mulai terlihat," yakin dia.

Diketahui, survei ini menghimpun 600 responden dengan menggunakan metodologi multistage random sampling dan confidential intervalnya sebesar +/- 1.27 persen. Survei ini dilakukan secara langsung tatap muka dan dilakukan selama dua pekan, mulai dari 12 Maret 2021 hingga 27 Maret 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya