Bertemu Golkar, Presiden PKS Singgung Regenerasi Pemimpin Nasional 2024

Ahmas Syaikhu mengatakan, tugas partai politik adalah salah satunya melahirkan regenerasi kepemimpinan nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Apr 2021, 07:50 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2021, 05:27 WIB
Petinggi PKS Sambangi Markas Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto menyambut kedatangan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu saat pertemuan di DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (29/4/2021). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Presiden PKS Ahmas Syaikhu mengatakan, tugas partai politik adalah salah satunya melahirkan regenerasi kepemimpinan nasional.Adapun hal ini disinggung saat dirinya bersama jajaran bertandang ke kantor DPP Golkar dalam silahturahim kebangsaan.

Ketua Umum Partai Gokar Airlangga Hartarto bersama jajarannya langsung menyambutnya.

"Kami mengajak untuk sama-sama menjaga prinsip-prinsip negara demokrasi yang sehat. Salah satunya memastikan regenerasi kepemimpinan nasional harus tetap berjalan sesuai amanat konstitusi UUD Tahun 1945," kata Syaikhu di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Kamis (29/4/2021).

Dia menuturkan, sampai saat ini Indonesia tak pernah kekurangan stok kepemimpinan nasional. Salah satunya muncul dari Golkar maupun PKS.

"Kita meyakini negeri ini banyak stok pemimpin yang memiliki kredibilitas, kapasitas, dan akseptabilitas untuk memimpin bangsa ke depan, tidak terkecuali hadir dari kader-kader terbaik Golkar dan PKS," kata Syaikhu.

Dia pun berharap, Pemilu 2024 adalah ajang menghadirkan politik gagasan dan bukannya saling membelah.

"Kualitas demokrasi Indonesia harus dipastikan naik kelas menjadi demokrasi substansial, bukan sekadar demokrasi prosedural," kata Syaikhu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Dahulukan Politik Kebangsaan

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, bersama PKS sepakat politik identitas ditinggalkan. Ke depan sebaiknya mendahulukan politik kebangsaan yang lebih kondusif.

"Selanjutnya juga dibahas tentang politik kebangsaan di mana ke depan kita akan mendahulukan politik kebangsaan dan juga diharapkan politik identitas itu akan ditinggalkan sehingga kita akan membangun kebhinekaan dan juga NKRI dan politik yang lebih kondusif, agar kita bisa sama-sama menyejahterakan masyarakat," ujar Airlangga usai pertemuan dengan PKS di kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (29/4).

Sementara itu, Airlangga menghargai posisi poltik PKS di luar pemerintahan. Ia menyebut, kedua pihak saling menghargai perbedaan dan mengutamakan persamaan.

"Selanjutnya terkait dengan posisi posisi per hari ini kami saling menghargai Partai Golkar di pemerintahan, Partai Keadilan Sejahtera itu berada di luar pemerintah, sehingga kita kedepannya adalah menghargai perbedaan namun mengutamakan persamaan sehingga ini yang menjadi basis partai-partai politik kedepan demikian," ujarnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya