Satgas: Vaksin Covid-19 Tidak Mengandung Magnet

Wiku menyebut, beredarnya informasi hoaks soal vaksin Covid-19 akan menghambat program vaksinasi pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2021, 20:03 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 19:17 WIB
Wiku Adisasmito
Di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (20/5/2021), Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menegaskan pelaku perjalanan yang berangkat menuju Pulau Jawa diminta tes antigen mandiri di daerah asal. (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan, vaksin Covid-19 tidak mengandung magnet. Pernyataan ini menjawab informasi yang beredar bahwa vaksin Covid-19 mengandung magnet.

"Perlu diketahui bahwa vaksin tidak mengandung magnet," tegasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (28/5).

"Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya sehingga menimbulkan gaya magnet," sambung Wiku.

Wiku menyebut, beredarnya informasi hoaks soal vaksin Covid-19 akan menghambat program vaksinasi pemerintah. Bila program vaksinasi terhambat, target herd immunity atau kekebalan komunitas tak tercapai.

"Ini tentunya akan menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Minta Masyarakat Tak Mudah Termakan Hoaks

FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Pekerja swasta mengikuti proses vaksinasi COVID-19 saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksin yang disuntikkan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah Sinovam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wiku meminta masyarakat tidak mudah termakan hoaks soal kandungan vaksin Covid-19. Masyarakat juga diimbau tak menyebarkan informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dengan mencari fakta atas informasi tersebut berdasarkan bukti ilmiah," tandasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya