NasDem soal Wacana Puan Maharani-Anies Baswedan di Pilpres 2024: Cocok

NasDem memandang duet Puan Maharani dan Anies Baswedan cocok saja.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Mei 2021, 14:35 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2021, 14:35 WIB
Jokowi Bagikan 3 'Kartu Sakti' ke Warga Penjaringan
Menko PMK Puan Maharani (kedua kiri) dan Mendikbud Anies Baswedan saat pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) kepada warga di Penjaringan, Jakarta, Rabu (13/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Isu Pilpres 2024 kian berhembus. Yang paling terbaru, nama Ketua DPR Puan Maharani dengan Anies Baswedan didorong untuk bisa berpasangan.

NasDem memandang duet Puan Maharani dan Anies Baswedan cocok saja.

"Ya bagus saja, cocok saja. Tapi Pilpres ini masih jauh," kata Willy saat dikonfirmasi, Senin (31/5/2021).

Soal kabar bahwa Anies Baswedan akan menjadi kader NasDem dan merapat ke sana sebagai kendaraan di Pilpres 2024, Willy tak membantahnya namun juga tidak membenarkannya.

"NasDem terbuka untuk siapa saja. Dan NasDem putuskan melalui konvensi untuk memajukan putra-putri terbaik. Seperti kata Pak Surya Paloh, apakah tentu Anies? belum tentu. Apakah Ridwan Kamil? belum tentu. Semua bisa ikut konvensi," kata Willy.

Dia memastikan tak ada paksaan bagi NasDem untuk mengajak tokoh untuk menjadi kadernya. Hal itu menurutnya sudah dibuktikan saat mengusung Ridwan Kamil di Jawa Barat.

"Ridwan Kamil saja yang diusung NasDem saja tidak dijadikan kader. Kita tidak butuh klaim, karena bisa saja nanti ruangnya dia jadi terbatas, kita perluas jalan," kata Willy.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Wacana Puan Maharani-Anies Baswedan

Sebelumnya, Effendi berpendapat Puan jangan dipasangan lagi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada ajang Pilpres 2024.

"Saya punya usul, Mbak Puan itu dipasangkan lagi sama Anies jangan lagi Prabowo, Puan Capres Anies Cawapres," kata Effendi dalam diskusi virtual, Minggu (30/5/2021).

Dia melihat Puan-Anies bisa jadi pasangan yang tepat antara nasionalis dan religus. Karenanya Gerindra diharapkan bisa mendukung hal ini.

"Kali ini Gerindra ikut mendukunglah di belakang. Karena hitungannya kalau PDIP 24%, Gerindra itu 13%. Itu baru kurang dari 40%. Kalau dua calon, ya kalah. Tapi kalau itu dikombinasi dengan partainya yang mendukung Mas Anies, itu bisa sesuatu," ungkap Effendi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya