Airlangga Tegaskan Komitmen Pemerintah Lindungi Industri Kecil dan Menengah

Airlangga menyebut pemerintah juga memiliki program tambahan bantuan permodalan dalam rangka pemulihan ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2021, 21:02 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2021, 20:57 WIB
Airlangga
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto saat berkunjung ke pabrik tenun di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung kemajuan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Indonesia. Hal itu disampaikan Airlangga saat berkunjung ke pabrik tenun di Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (4/6/2021).

Dalam kunjungannya, Airlangga berdialog dengan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) Majalaya dan Jawa Barat. Ia juga menyerap aspirasi para pelaku IKM tersebut.

Dudi Gumilar (50) salah satu pelaku IKM di Majalaya menyampaikan aspirasinya terkait regulasi barang impor. Dudi berharap pemerintah segera melakukan regulasi terhadap barang-barang impor yang merusak harga pasar dalam negeri.

"Jadi dulu IKM ini disebut pengusaha yang tahan banting. Sekarang dengan situasi adanya Covid, adanya kenaikan bahan baku, adanya maraknya barang impor itu mengubah kami pak. Bukan lagi tahan banting tapi tahan napas Pak," ujar Dudi.

Dudi bercerita bahwa rekan-rekannya sesama pelaku IKM sudah banyak yang gulung tikar akibat tidak mampu menghadapi kondisi sulit seperti ini.

"Teman-teman saya ada yang sudah memberhentikan produksinya pak. Kesatu alasannya permodalannya nggak kuat pak. Sekarang bahan baku katun yang serat kenaikannya 18-20%. Untuk bahan polyster kenaikannya sekitar 30%. Kalau ada kenaikan beras atau minyak itu ada operasi pasar. Tapi kalau ada kenaikan benang tidak ada operasi pasar," katanya.

Untuk itu Dudi berharap IKM yang selama ini menghidupi puluhan ribu tenaga kerja, bisa dibantu oleh pemerintah.

"Harapan saya Pak Airlangga mungkin bisa bantu untuk membatasi atau memperkecil malahan menghilangkan barang-barang impor itu," ujar Dudi.

Menanggapi keluhan tersebut, Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomoan mengatakan pemerintah tentu berkomitmen untuk mendukung Industri Kecil dan Menengah karena IKM ini apalagi di sentra Majalaya ini harus mempunyai daya saing dibandingkan yang lain.

"Karena ini sudah klaster tersendiri dan tentu banyak hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah termasuk tadi terkait dengan modal kerja," tegas Airlangga.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Regulasi Barang Impor Tengah Dikaji

Ia juga menyampaikan bahwa regulasi terkait barang impor tengah dikaji pemerintah dan draf regulasinya sudah diajukan oleh Kementerian Perindustrian dan kini tengah dikaji oleh Kementerian Keuangan.

"Terkait regulasi barang-barang impor yang disampaikan Pak Dudi tadi itu sudah masuk dalam kajian kami. Sudah diserahkan drafnya oleh Pak Agus Gumiwang selaku Menperin dan sekarang sudah di Menkeu. Tinggal tunggu waktu sebentar lagi regulasi itu akan diterbitkan," ungap Airlangga.

Selain regulasi tersebut, pemerintah juga memiliki program tambahan bantuan permodalan dalam rangka pemulihan ekonomi.

"Kalau kreditnya tidak sedang macet ada program dari pemerintah dalam rangka pandemi covid untuk memberikan tambahan modal kerja. Untuk itu bisa restrukturisasi utang dua tahun. Ditambah modal kerja apalagi kalau untuk ekspor," tutup Airlangga.

Dalam kunjungan ke pabrik tenun tersebut, Airlangga terlihat ditemani Wakil Ketua Umum Golkar yang juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Ketua DPD Golkar Jabar Ace Hasan Syadzily, dan Ketua Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar (PP KPPG) Airin Rachmi Diany.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya