BMKG Sebut Musim Kemarau Diprediksi Terjadi Sampai September 2021

Musim kemarau sudah masuk sejak April-Mei 2021. Hal itu dipengaruhi pada dasarian II dan III.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 17 Jun 2021, 06:46 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 06:46 WIB
Musim Kemarau, Harga Gabah Petani Alami Kenaikan
Petani memisahkan bulir padi dari tangkainya saat panen di sawah yang terletak di belakang PLTU Labuan, Pandeglang, Banten, Minggu (4/8/2019). Kurangnya pasokan beras dari petani akibat musim kemarau menyebabkan harga gabah naik. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi musim kemarau masih akan berlangsung hingga September 2021. Meskipun sering terjadi hujan ringan di sejumlah wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

"Sudah masuk musim kemarau, biasanya sampai bulan September," ujar Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Esti Kristantri saat di konfirmasi, Rabu (16/6/2021).

Menurutnya, walaupun sering terjadi hujan dengan intensitas ringan, bukan berarti petanda musim kemarau. Sebab, musim kemarau sudah masuk sejak April-Mei 2021. Hal itu dipengaruhi pada dasarian II dan III.

"Tanda musim kemarau bukan karena terjadi hujan. Tapi, curah hujan terukur di bawah 50 milimeter per dasarian selama tiga dasarian. Salah satu tanda itu masuknya musim kemarau," katanya seperti dikutip dari Antara.

Musim kemarau telah masuk pada April 2021 terlihat dari dasarian II dan III. Untuk menentukan musim hujan dan musim kemarau, BMKG menggunakan kriteria banyaknya curah hujan setiap dasarian atau sudah mencapai 10 dasarian.

Data yang dilansir dari situs bmkg.go.id, menyebutkan, prakiraan musim kemarau 2021 pada 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebagian besar wilayah diperkirakan mengalami awal musim kemarau pada kisaran bulan Mei dan Juni sebanyak 198 ZOM atau 57,9 persen, dari 342 ZOM.

Bila dibandingkan rata-ratanya selama 30 tahun (1981-2010), awal musim kemarau tahun ini pada sebagian besar daerah yaitu 197 ZOM atau dengan presentase 57,6 persen, diperkirakan mundur terhadap rata-ratanya.

Sedangkan wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap rata-ratanya, 97 ZOM (28,4 persen) dan maju terhadap rata-ratanya sebanyak 48 ZOM (14,0 persen). Sifat hujan selama musim kemarau tahun 2021 pada sebagian daerah yakni sebanyak 182 ZOM (53 persen) diperkirakan normal.

Dan pada wilayah lainnya atas normal sebanyak 119 ZOM (34,8 persen) dan diprakirakan bawah normal sebanyak 41 ZOM (12,0 persen). Puncak musim kemarau tahun 2021, pada sebagian besar ZOM diperkirakan terjadi pada Agustus di 230 ZOM (67,3 persen).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Wilayah yang Dilanda Musim Kemarau

Untuk wilayah yang sedang menghadapi musim kemarau meliputi, Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Jambi, Lampung bagian selatan, sebagian Banten, sebagian DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, DIY, dan sebagian besar Jawa Timur.

Wilayah lain yang mengalami musim serupa pada sebagian besar wilayah Bali, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT, Kalimantan Selatan bagian timur dan barat, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah bagian utara, sebagian kecil Sulawesi Utara dan Papua Barat bagian timur.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya