Berbaju Merah, Kepala BIN Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Santri di Cianjur

Budi Gunawan meninjau vaksinasi Covid-19 pelajar di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah, Cianjur, Jawa Barat.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Jul 2021, 18:19 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 18:19 WIB
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan meninjau vaksinasi Covid-19 pelajar di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah, Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan meninjau vaksinasi Covid-19 pelajar di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah, Cianjur, Jawa Barat. Adapun kali ini disasar bagi para santri.

Berdasarkan keterangan yang diterima, Budi Gunawan bersama jajarannya mengenakan baju merah lengkap dengan masker dan sarung tangan berwarna hitam saat melalukan peninjauan.

Menurut dia, vaksinasi Covid-19 bisa menyelamatkan diri sendiri serta keluarga. Khususnya vaksinasi di Pondok Pesantren sangatlah penting, guna mencegah santri terpapar Corona.

"Hari ini, sesuai dengan petunjuk dari Bapak Presiden, kami dari BIN melanjutkan program vaksinasi bagi anak pelajar di Cianjur, Jawa Barat. Hal tersebut dilakukan untuk menekan angka kenaikan Covid-19 juga di kalangan anak-anak," tutur Budi Gunawan, Minggu (25/7/2021).

Selain vaksinasi di Pondok Pesantren dan vaksinasi secara door to door, BIN juga turut membagikan sembako serentak di tujuh provinsi yaitu Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Targetnya adalah 15 ribu vaksin dan 15 ribu sembako serta vitamin.

"Untuk di tujuh provinsi Indonesia, kami sebarkan 15 ribu vaksin dan 15 ribu sembako beserta vitamin dikhususkan untuk Pondok Pesantren, Tsanawiyah, pelajar SMP dan SMA, door to door vaksin, serta bantuan sosial (bansos)," kata dia.

Budi Gunawan menjelaskan, anak-anak santri atau pelajar merupakan salah satu target utama dalam pemberian vaksin Covid-19. Hal tersebut dikarenakan tingkat penularan Covid-19 sangat cepat pada anak-anak.

"Nanti pun setelah anak-anak sudah divaksin, harus diberi pengertian untuk tetap selalu menerapkan prokes. Karena, anak-anak di masa pandemi Covid-19 harus diberikan perhatian khusus," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisa Mencapai Target

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan meninjau vaksinasi Covid-19 pelajar di Yayasan Madrasah Tanwiriyyah, Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Istimewa).

Budi Gunawan menambahkan, dengan vaksin Covid-19, herd immunity seseorang bisa tercapai untuk menghindari penularan Covid-19.

Program kali ini merupakan akselarasi dari program vaksinasi tiga juta dosis per hari yang menjadi target pemerintah.

"Diharapkan program vaksinasi pemerintah bisa mengapai target, sehingga target herd immunity atau kekebalan komunal pun bisa mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021 nanti," kata dia.

Sementara itu, saat membagikan paket sembako kepada masyarakat yang ada di Desa Karang Tengah, Cianjur, Budi Gunawan mengatakan, paket sembako kali ini merupakan bantuan untuk masyarakat di dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Sembako ini diharapkan bisa bermanfaat bagi para penerimanya.

"Bagi para penerima, kami harapkan bantuan ini bisa bermanfaat bagi dirinya dan keluarga. Karena di kondisi seperti ini bantuan sangatlah penting untuk mereka," ucap dia.

Terakhir, Budi Gunawan mengingatkan kepada masyarakat Indonesia yang sudah divaksin, agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Karena walaupun sudah divaksin, tetap ada kemungkinan terpapar jika tidak menerapkan prokes dengan ketat.

"Tetap mengikuti prokes, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, serta yang lainnya. InshaAllah dengan begitu, dengan ikhtiar kita semua, Pandemi Covid-19 bisa segera berakhir," kata dia.

Terpisah, Kepala Yayasan Madrasah Tanwiriyyah Cianjur Deden Tanwiri mengatakan, pihaknya sangat senang dan merasa tersanjung karena Pondok Pesantrennya terpilih sebagai lokasi vaksinasi nasional untuk pertama kalinya di Cianjur, bagi anak usia 12-18 tahun. Peserta yang divaksin pada kali ini sesuai dengan data yang telah diterima ketua panitia lokal yang telah ditunjuk oleh pihaknya.

"Santri kami ada sekitar 600 santri, sedangkan sisanya dari Ponpes dan Madrasah yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Karang Tengah," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya