Infografis Geger Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi eHAC

Informasi dugaan kebocoran data ditemukan para peneliti dari vpnMentor. Adapun aplikasi eHAC digunakan untuk melakukan verifikasi penumpang selama bepergian.

oleh Anri SyaifulAbdillah diperbarui 02 Sep 2021, 11:56 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 09:00 WIB
Banner Infografis Geger Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi eHAC. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Geger Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi eHAC. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Dugaan kebocoran data pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card atau eHAC milik Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, belum lama ini menghentak perhatian publik. Tak tanggung-tanggung, data 1,3 juta pengguna diduga bocor.

Informasi dugaan kebocoran data ditemukan para peneliti dari vpnMentor. Adapun aplikasi eHAC digunakan untuk melakukan verifikasi penumpang selama bepergian.

Dalam temuannya, peneliti dari vpnMentor menyebut eHAC tak menggunakan protokol privasi yang baik. Alhasil, data sensitif dari lebih sejuta orang terekspos di open server.

Bagaimana penjelasan pihak terkait, terutama Kemenkes dalam menyikapi dugaan kebocoran data pengguna aplikasi eHAC? Bagaimana pula dampaknya bila benar terjadi kebocoran data? Simak dalam Infografis berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Infografis

Infografis Geger Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi eHAC. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Geger Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi eHAC. (Liputan6.com/Abdillah)

Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya

Infografis Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya