Liputan6.com, Jakarta - Dugaan kebocoran data pengguna aplikasi Electronic Health Alert Card atau eHAC milik Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, belum lama ini menghentak perhatian publik. Tak tanggung-tanggung, data 1,3 juta pengguna diduga bocor.
Informasi dugaan kebocoran data ditemukan para peneliti dari vpnMentor. Adapun aplikasi eHAC digunakan untuk melakukan verifikasi penumpang selama bepergian.
Advertisement
Baca Juga
Dalam temuannya, peneliti dari vpnMentor menyebut eHAC tak menggunakan protokol privasi yang baik. Alhasil, data sensitif dari lebih sejuta orang terekspos di open server.
Bagaimana penjelasan pihak terkait, terutama Kemenkes dalam menyikapi dugaan kebocoran data pengguna aplikasi eHAC? Bagaimana pula dampaknya bila benar terjadi kebocoran data? Simak dalam Infografis berikut ini:
Infografis
Advertisement