Liputan6.com, Jakarta - Narapidana atau napi yang meninggal akibat kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, bertambah seorang lagi. Dengan demikian, total korban meninggal menjadi 44 orang.
Humas RSUD Kabupaten Tangerang Hilwani menerangkan, sebelumya dua napi berinisial T dan A meninggal dunia pada dini hari tadi.
Baca Juga
"Benar dua WBP (warga binaan pemasyarakatan) itu dini hari tadi meninggal dunia. Dan ada tambahan satu berinisial H, meninggal pukul 07.00 tadi," kata Hilwani, Kamis (9/9/2021).
Advertisement
Dia menerangkan, ketiga narapidana korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang yang meninggal itu dalam kondisi kritis dengan luka bakar di atas 80 persen. Meski begitu, tim RSUD Tangerang, belum mengetahui pasti penyebab meninggalnya dua pasien tersebut.
"Penyebabnya belum tahu, kemungkinan karena luka di atas 80 persen, jadi risiko infeksi tinggi sekali.
Sementara dua napi Lapas Kelas I Tangerang yang dirujuk pada Rabu malam 8 September 2021 dalam kondisi membaik. "Dua tambahan yang kemarin itu membaik. Dia kondisinya ringan ke sedang. Jadi masih baik" jelas Hilwani.
Polisi Periksa 20 Orang Terkait Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang
Sementara itu, Polda Metro Jaya menyatakan, pihaknya telah memeriksa 20 orang sebagai saksi terkait insiden kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang. Adapun 20 orang tersebut berasal dari tahanan, petugas Lapas dan masyarakat sekitar.
"Kami telah mengumpulkan barang bukti, dan juga mengumpulkan saksi sebanyak 20 orang, yang terdiri dari petugas jaga, lalu orang di sekitar lokasi kejadian, dan juga penghuni Lapas," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat , Rabu (8/9/2021).
Menurut dia, jumlah saksi ini kemungkinan akan berkembang, seiring dengan berkembangnya penyelidikan polisi. Baik itu dari para penghuni tahanan yang melihat langsung saat kejadian, ataupun para korban luka ringan yang bisa dimintai keterangan.
Juga para petugas Lapas yang pertama kali melihat titik api, juga penjaga yang piket atau bertugas pada saat kejadian.
"Kemungkinan jumlah saksi akan terus berkembang, bisa saja lebih dari 20 orang," kata Ade Hidayat.
Advertisement