Jokowi Targetkan Rehabilitasi 34.000 Hektare Lahan Mangrove Selama 2021

Jokowi menyebut, hutan mangrove dapat menyerap emisi karbon 4-5 kali lebih besar daripada hutan tropis.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 28 Sep 2021, 14:54 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2021, 14:54 WIB
Presiden Jokowi bersama masyarakat menanam mangrove di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi bersama masyarakat menanam mangrove di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan rehabilitasi atau penanaman 34.000 hektare lahan mangrove sepanjang 2021. Pasalnya, hutan mangrove dinilai dapat menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan hutan tropis daratan.

Hal ini disampaikan Jokowi usai menanam pohon mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, Selasa (28/9/2021). Jokowi didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

"Hutan mangrove ini menyimpan karbon, 4 sampai 5 kali lipat lebih banyak daripada hutan tropis daratan," kata Jokowi sebagaimana ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa.

"Di 2021 ini, kita akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh Tanah Air sebanyak 34.000 hektare," sambungnya.

Menurut dia, keberadaan hutan mangrove akan berkontribusi besar terhadap penyerapan emisi karbon. Tak hanya itu, program ini juga menegaskan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam isu perubahan iklim.

"Sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon dan ini meneguhkan komitmen kita terhadap paris agreement (kesepakatan Paris), terhadap perubahan iklim dunia," ujarnya.

Jokowi berharap rehabilitasi mangrove mampu mengendalikan abrasi, mendukung ekonomi ekowisata, dan pariwisata daerah. Selain itu, rehabilitasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.

"Kita harapkan nanti kawasan ini akan bisa kita perbaiki, kita rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, dalam rangka juga mendukung ekowisata, pariwisata di daerah. Tentu saja kita harapkan jg mendukung ekonomi masyarakat di sekitar kawasan ini," jelas Jokowi.

Antisipasi Perubahan Iklim Dunia

anpa Masker, Jokowi Tinjau Lokasi Kebakaran Hutan di Pekanbaru
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memeriksa kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019). Tanpa mengenakan masker, Jokowi turun langsung ke lahan gambut yang sudah habis terbakar. (Handout/Indonesian Presidential Palace/AFP)

Sebelumnya, Jokowi mengatakan rehabilitasi mangrove harus dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim dunia. Selain itu, kata dia, rehabilitasi ini dilakukan untuk melestarikan kawasan hutan mangrove.

"Memang rehabilitasi mangrove harus kita lakukan untuk memulihkan, untuk melestarikan kawasan hutan mangrove ini, dan juga untuk mengantisipasi perubahan iklim yang sedang terjadi sekarang ini di dunia, untuk memitigasi yang ada," tutur Jokowi saat melakukan penanaman mangrove di Desa Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).

Dia berharap penanaman mangrove dapat mengurangi energi gelombang, melindungi pantai dari abrasi, menghambat intrusi air, memperbaiki lingkungan pesisir dan habitat di daerah pantai. Sehingga, mampu meningkatkan produksi ikan dan hasil laut lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya