3 Fakta Terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Jadi Ketum PBNU 2021-2026

Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya telah terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) pada Jumat (24/12/2021).

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Des 2021, 15:31 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 15:31 WIB
gus yahya
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan sambutan di depan ratusan pendukung, di Graha Wangsa, Selasa (21/12/2021) malam. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya telah terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) pada Jumat (24/12/2021).

Tak sendiri, Gus Yahya bersaing dengan KH Said Aqil Siroj, As'ad Said Ali, Marzuqi Mustamar, dan Ramadhan Buayo.

Pada putaran pertama sebelum akhirnya terpilih, Gus Yahya unggul mengumpulkan 327 suara. Disusul dengan KH Said Aqil Siroj menempati posisi kedua dengan perolehan 205 suara dan tempat ketiga As'ad Said Ali mengantongi 17 suara.

Lalu Marzuqi Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara, dan 1 suara batal sehingga hanya 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 muktamirin yang menggunakan hak suara.

Perolehan suara tersebut membuat Gus Yahya dan KH petahana Said Aqil Siroj masuk ke dalam bursa pemilihan Ketum PBNU.

Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Said Aqil karena mengumpulkan lebih dari 99 suara.

Berikut 3 fakta terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjadi Ketum PBNU dihimpun Liputan6.com:

 

1. Unggul di Putaran Pertama

Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf (tengah) dalam bedah buku "Menghidupkan Gus Dur" di Jakarta Selatan, Minggu (19/12/2021).
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (tengah) dalam bedah buku "Menghidupkan Gus Dur" di Jakarta Selatan, Minggu (19/12/2021). (Liputan6.com/ Fachrur Rozie)

Pemilihan calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masih berlangsung hingga Jumat pagi (24/12/2021).

Pada putaran pertama, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya unggul pada penjaringan bakal calon Ketua Umum PBNU setelah berhasil mengumpulkan 327 suara.

Sementara Said Aqil Siroj, menempati posisi kedua dengan perolehan 205 suara.

Di tempat ketiga, As'ad Said Ali mengantongi 17 suara, Marzuqi Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara, dan 1 suara batal sehingga hanya 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 muktamirin yang menggunakan hak suara.

 

2. Bersaing dengan Petahana

Presiden Jokowi Lantik Yahya Cholil Jadi Watimpres RI
Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf saat disumpah menjadi anggota Wantimpres RI di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/5). Yahya Cholil diangkat menjadi anggota Wantimpres untuk menggantikan almarhum KH Hasyim Muzadi yang wafat. (liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan perolehan angka voting tersebut, maka Gus Yahya dan Said Aqil melaju maju masuk di busa pemilihan calon Ketum PBNU.

Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Said Aqil karena mengumpulkan lebih dari 99 suara.

Gus Yahya unggul dengan mengumpulkan 327 suara dan Said Aqil Siroj memperoleh 205 suara.

 

3. Gus Yahya Terpilih Jadi Ketum PBNU

Presiden Jokowi melantik Yahya Cholil Staquf sebagai anggota Watimpres
Presiden Jokowi melantik Yahya Cholil Staquf sebagai anggota Watimpres (Merdeka.com/ Titin)

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) periode 2021-2026.

Pemilihan Ketum atau Ketua Tanfidziyah PBNU ini dilakukan secara voting dalam rangkaian Muktamar ke-34 NU yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/202).

Seperti disiarkan langsung TVNU lewat kanal Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Gus Yahya terpilih menjadi Ketum PBNU setelah mengantongi 337 suara.

Gus Yahya unggul dari calon lainnya yakni KH Said Aqil Siroj yang mengantongi 210 suara. Sementara, ada satu suara abstain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya