Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo mengatakan stok vaksin Covid-19 di Indonesia melimpah. Jokowi mendorong percepatan vaksinasi supaya tercapai kekebalan komunal atau herd immunity. Berlimpahnya stok vaksin ini bahkan menyebabkan banyak yang kedaluwarsa.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, banyak vaksin yang kedaluwarsa karena keterbatasan pengelolaan rantai dingin (cold chain). Seperti Pfizer dan Moderna yang harus digunakan dalam waktu 30 hari.
"Karena ada keterbatasan dalam pengelolaan rantai dingin seperti Pfizer dan Moderna yang dalam 30 hari sudah harus digunakan," ujar Nadia kepada wartawan, Senin (3/1/2022).
Advertisement
Selain itu, saat proses distribusi ke daerah banyak jumlah vaksin yang tidak sesuai jumlah estimasi masyarakat yang mengikuti vaksinasi. Sehingga jumlah vaksin yang tidak terpakai jumlahnya banyak.
Baca Juga
"Tidak selalu saat vaksin, masyarakat yang datang sesuai jumlah estimasi sehingga vaksin tidak terpakai," jelas Nadia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penuruna Capaian Vaksinasi Covid-19
Nadia juga mengakui ada penurunan kecepatan vaksinasi per harinya. Sebabnya masih banyak masyarakat termakan hoaks dan pilih-pilih vaksin.
"Ya ada penurunan kecepatan vaksinasi per hari. Banyak masyarakat yang masih termakan hoaks atau pilih-pilih vaksin," katanya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement