Liputan6.com, Jakarta - Pada Kamis 17 Februari 2022, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghadiri pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG Meetings) negara-negara G20.
Ada sejumlah hal yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan tersebut. Salah satunya dia mengatakan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Ekonomi dunia pun masih terguncang.
"Sebagaimana saya katakan pada IMF/WB annual meeting pada tahun 2018, the winter is coming dan saat ini, winter yang berat benar-benar datang. Pandemi belum berakhir, dan ekonomi dunia masih terguncang," kata Jokowi dalam siaran virtual, Kamis 17 Februari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Jokowi juga menekankan ketidakpastian global harus dihadapi dengan sinergi dan kolaborasi. Dunia juga harus bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat.
Menurut Jokowi, semua negara harus menghentikan rivalitas dan bersatu memulihkan kondisi dunia.
Berikut sederet hal yang disampaikan Presiden Jokowi dalam Pembukaan the 1st FMCBG Indonesia Presidensi G20 2022 secara virtual dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Tegaskan Covid-19 Belum Berakhir
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (1st Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG Meetings) negara-negara G20, Kamis 17 Februari 2022.
Jokowi menjelaskan pandemi Covid-19 belum berakhir. Ekonomi dunia pun masih terguncang. Dia pun teringat saat pertemuan tahunan dalam agenda International Monetary Fund/IMF-Bank Dunia (World Bank) di Bali, 2018 lalu.
Saat itu, Jokowi menjelaskan ramalannya soal musim dingin (winter) yang menggambarkan perlambatan ekonomi. Nyatanya, kata Jokowi hal itu benar-benar terjadi.
"Sebagaimana saya katakan pada IMF/WB annual meeting pada tahun 2018, the winter is coming dan saat ini, winter yang berat benar-benar datang. Pandemi belum berakhir, dan ekonomi dunia masih terguncang," kata Jokowi dalam siaran virtual.
Jokowi menuturkan dalam situasi saat ini tidak ada satu negara yang bisa bangkit sendiri. Semua negara saling bekerja sama.
"Semua negara saling terkoneksi, tidak ada yang terisolasi," ungkapnya.
Â
Advertisement
2. Ingatkan Pentingnya Sinergi dan Kolaborasi Semua Negara
Jokowi menuturkan ketidakpastian global saat ini harus dihadapi dengan sinergi dan kolaborasi. Dia pun meminta jajarannya bekerja sama mengendalikan inflasi yang cenderung meningkat.
"Kita harus mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan. Kita harus mengatasi kelangkaan kontainer dan rantai logistik lainnya," beber dia.
Jokowi juga meminta agar seluruh jajarannya bisa mencegah terjadi kelaparan yang terjadi masyarakat. Serta melakukan beberapa transformasi.
"Kita harus mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru.Kita harus mempercepat transformasi digital yang merata dan terjangkau. Kita harus mendukung kebangkitan UMKM," terang dia.
Â
3. Minta Hentikan Rivalitas dan Ketegangan
Kemudian Jokowi mengatakan, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, bukan saatnya membuat ketengangan baru yang dapat membahayakan keselamatan dunia. Menurut dia, semua negara harus menghentikan rivalitas dan bersatu memulihkan kondisi dunia.
"Dalam situasi yang seperti ini, bukan saatnya untuk rivalitas. Bukan saatnya membuat ketegangan baru yang menganggu pemulihan dunia," kata Jokowi.
"Apalagi yang membahayakan keselamatan dunia, sebagaimana yang terjadi di Ukraina saat ini. Saat ini semua pihak harus menghentikan rivalitas dan ketegangan," sambung dia.
Â
Advertisement
4. Tegaskan Indonesia Antusias Jalankan Peran Presidensi G20
Terakhir, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia sangat antusias menjalankan peran presidensi G20 untuk berkontribusi kepada dunia.
"Indonesia akan mendorong sinergi dan kolaborasi termasuk sinergi dan kolaborasi antar-Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 dalam merumuskan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat untuk mengatasi permasalhan dunia. Saya menaruh harapan besar kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20," ucap dia.
"Saya berharap pertemuan ini akan menghasilkan langkah langkah sinergis dan kolaboratif yang konkret, yang segera bisa dilaksanakan, dan segera tampak hasilnya. Recover together, recover stronger," tutup Jokowi.
Kejengkelan Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet
Advertisement