Liputan6.com, Jakarta - Pada Senin siang (11/4/2022) ini, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggeruduk Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.
Dalam aksi demo bertajuk 'BEM SI Geruduk Rumah Rakyat', mereka turut membawa beberapa tuntutan.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu tuntutannya adalah mengkritik pemerintah yang tidak bisa menstabilkan harga minyak goreng di pasaran hingga menolak perpanjangan tiga periode presiden.
Luapan kritik itu ada beberapa yang diluapkan dengan tulisan 'satire' melalui sejumlah poster yang mereka bawa ketika long march ke depan gerbang utama DPR/MPR.
Yang menarik, dari sekian banyak poster. Terlihat para mahasiswi turut membentangkan poster kritik dengan gaya mereka, mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng yang lebih mahal ketimbang skincare mereka.
"Masa mahalan minyak goreng daripada skincare, jangkrik kamu," tulis poster yang dibentangkan seorang mahasiswi.
Selain mengeluhkan mahalnya harga minyak ketimbang skincare, ada mahasiswi yang juga membawa poster kritik menolak masa perpanjangan periode presiden.
"Cukup cintaku yang diperpanjang, masa jabatan jangan," tulis poster dari kertas karton berlatar biru yang dibawa seorang mahasiswi.
Selain poster-poster tersebut, para mahasiswa juga memasang dua spanduk besar berisikan tulisan kritik lainnya, seperti:
"Onlyfans Cepat, Mafia Minyak Lama," tulis spanduk tersebut.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber : Merdeka
Tuntutan BEM SI
Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI 2022, Luthfi Yufrizal merilis maklumat aksi demonstrasi 11 April 2022.
Seperti dikutip dari situs Instagram resmi mereka, aksi tersebut akan dilangsungkan pukul 10 pagi dan berkolasi di Gedung DPR Jakarta.
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia kembali akan menggelar aksi masa yang akan dilaksanakan Senin 11 April 2022 Pukul: 10.00 WIB di DPR RI," tulis Luthfi dalam Instagramnya dan sudah dibenarkan, Minggu 10 April 2022.
Luthfi menambahkan, ada empat tuntutan yang akan disuarakan besok dalam aksi. Pertama, mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
"Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tegas Luthfi.
Terakhir, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan!," tutup Luthfi.
Advertisement
Aksi Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR Ricuh Usai Massa Ditemui Kapolri
Aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan berujung kericuhan. Kericuhan terjadi sesaat setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menemui massa demonstran, Senin (11/4/2022).
Kapolri Listyo dan Sufmi Dasco dari atas mobil komando menyampaikan akan menampung aspirasi massa demo DPR, terutama terkait penolakan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pantauan Liputan6.com di lapangan, kericuhan terjadi saat Listyo dan Dasco turun dari mobil komando. Tiba-tiba massa dengan pakaian bebas yang ada di sisi timur melemparkan botol berisi batu ke arah gerbang utama Gedung DPR, Senayan.
Lemparan batu tersebut juga mengarah ke mobil komando yang dinaiki para orator dari massa mahasiswa. Satu orang mahasiswa memakai almamater warnai hijau terluka di kepala dan langsung dievakuasi temannya menjauh.
Begitu juga mobil komando mahasiswa yang sempat dilempari menjauh ke tempat yang lebih aman. Sementara massa yang memakai baju bebas membakar ban dan benda-benda lain di lokasi.
Belum diketahui pasti, dari mana massa berbaju bebas tersebut berasal.
Kapolri Sebut Ada Peserta Demo 11 April 2022 Bawa Senjata Tajam
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa pihaknya menangkap sejumlah orang yang diduga akan mengikuti aksi demo 11 April 2022, namun dengan membawa senjata tajam (sajam).
"Ya jadi ada beberapa yang diamankan dari beberapa wilayah sekitar Jawa Barat dan sebagainya, ada yang bawa sajam, sudah kita amankan," tutur Listyo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
Meski begitu, Listyo menyatakan sejauh ini tidak ada massa aksi yang membawa senjata api. Adapun mereka yang diamankan kini masih dalam pemeriksaan petugas, baik terkait asal atau pun terkait basis kelompok.
"Sedang didalami (apakah anak STM)," jelas dia.
Listyo berharap para peserta aksi dari mahasiswa dapat waspada atas pihak tidak bertanggung jawab yang bermaksud menunggangi atau pun mengganggu kelancaran penyampaian aspirasi.
"Yang kita harus hindari jangan sampai ada penumpang yang mengganggu proses dari kegiatan yang ingin dilakukan oleh teman-teman mahasiswa, ini yang harus kita jaga dan kita pisahkan agar teman-teman mahasiswa bisa satu suara, betul-betul aspirasi mahasiswa dan tidak ada tumpangan-tumpangan yang ingin memanfaatkan teman-teman mahasiswa, nah ini yang kita jaga," Listyo menandaskan.
Advertisement