Liputan6.com, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsad Hidayat, meminta jemaah haji Indonesia kloter II dan berikutnya, membawa barang secukupnya. Pasalnya, kata dia, selama 14 hari operasional pemberangkatan, ditemukan masih ada jemaah yang membawa barang melebihi batas.
Hal ini membuat koper para jemaah haji harus dibongkar untuk dilakukan pemeriksaan. Arsad mengingatkan jemaah tak membawa barang-barang yang dilarang digunakan di Arab Saudi.
Baca Juga
"Niat pertama jemaah ke sini untuk beribadah. Mohon bawa barang secukupnya. Jangan ada niatan bawa barang berlebih untuk dijual, tidak pas waktunya. Apalagi jika barang tersebut dalam kacamata Arab Saudi dilarang. Ini bisa menjadi masalah," jelas Arsad dikutip dari siaran persnya, Sabtu (18/6/2022).
Advertisement
"Kita berharap jemaah di Tanah Suci bisa berhaji dan tidak ada halangan," sambungnya.
Adapun pemberangkatan jemaah haji Indonesia pada gelombang I, dari Tanah Air menuju Madinah, sudah hampir selesai. Kloter terakhir gelombang I dijadwalkan mendarat di Madinah pada 19 Juni 2022 dini hari.
"Secara umum pelayanan di periode kedatangan gelombang satu sangat bagus dan baik. Kalau ada komplain, petugas sigap lakukan upaya penyelesaian," ujarnya.
Pelajaran
Menurut dia, ada sejumlah pelajaran berharga dari beberapa peristiwa yang mewarnai layanan jemaah haji. Baik saat keberangkatan di embarkasi Tanah Air maupun kedatangan di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Arsad menyampaikan bahwa pihaknya saat ini juga sudah mempersiapkan layanan kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua. Mereka berangkat dari Tanah Air dan akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
"Tanggal 19 Juni, bersamaan kedatangan kloter terakhir di Madinah, akan mendarat juga kloter perdana jemaah yang berangkat pada gelombang kedua di Jeddah," tutur dia.
Advertisement
Katering
Arsad menuturkan jemaah haji gelombang kedua akan mendapat layanan katering satu kali makan, setibanya di bandara. Sedangkan untuk jemaah haji yang berangkat pada gelombang pertama, layanan katering di bandara akan diberikan pada saat kepulangan.
"Persiapan untuk kedatangan jemaah di Makkah juga sudah disiapkan, termasuk bagaimana mempersiapkan skema pelayanan di Armuzna (Arafah - Muzdalifah - Mina)," kata Arsad.