Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani Indonesia memasuki, Indonesia mulai memasuki masa transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi. Namun demikian, Covid-19 harus tetap diwaspadai.
"Sejak kasus pertama kali Covid-19 di Indonesia diumumkan, yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, hingga saat ini, kita telah berada selama 29 bulan dalam situasi Pandemi Covid-19. Dan kini kita mulai memasuki masa transisi dari pandemi menuju endemi, yang tetap perlu terus diwaspadai," kata Puan dalam pidato sidang bersama DPR dan DPD, Selasa (16/8/2022).
Baca Juga
Dia mengatakan, selama masa pandemi Covid-19 melanda negeri ini, ideologi Pancasila telah bekerja dengan konkret memandu bangsa Indonesia menciptakan gerakan gotong royong yang masif. Secara bergantian, dengan kesadarannya sendiri, warga masyarakat saling tolong-menolong.
Advertisement
"Dan gerakan itu terjadi hampir di seluruh penjuru negeri. Gotong royong dalam skala besar ini saya yakini menjadi salah satu kunci utama kekuatan pemulihan sosial dan ekonomi pasca-pandemi bangsa Indonesia," ucap dia.
Puan menuturkan, pada 2020, ketika Pandemi Covid-19 mulai melanda dan mengancam kehidupan rakyat, Pemerintah telah diberikan ruang kewenangan yang cukup untuk mengambil tindakan cepat dan antisipatif demi keselamatan rakyat dan memastikan jalannya pemerintahan, melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang tentang Penanganan Pandemi Covid-19 diproses secara cepat dan cermat di DPR RI sehingga tidak terjadi kekosongan payung hukum untuk menangani pandemi yang melanda sebagian besar negara di dunia.
Â
Apresiasi Nakes hingga TNI-Polri
"Alhamdulillah, berkat kerja bersama kita semua, gotong royong, pandemi Covid-19 dapat ditangani dengan baik. Bahkan dalam rilis data Johns Hopkins University terkait penanganan Covid-19 pada tahun 2021, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara terbaik di dunia dalam menangani Pandemi Covid-19. Inilah hasil kerja bersama kita, gotong royong melawan pandemi Covid-19," kata dia.
Puan juga memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada mereka yang berada di garis terdepan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman Pandemi Covid-19, seperti tenaga kesehatan dan medis, TNI, Polri, Satgas Covid-19 di pusat dan daerah, hingga para relawan kemanusiaan.
"Kemampuan kita dalam menghadapi pandemi Covid-19, semakin membuktikan bahwa kekuatan gotong royong, kerja bersama, saling bantu binantu, hulupis kuntul baris, yang merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia," kata Puan.
Dia menambahkan, Pancasila, merupakan kekuatan nasional yang paling utama dalam menjaga kehidupan dan penghidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Meninggalkan Pancasila sama halnya mencabut jati diri bangsa dari akar terdalamnya dan mengkhianati amanat para pendiri bangsa. Mengganti Pancasila akan berdampak pada hilangnya karakter sebagai bangsa yang ramah, toleran,dan bergotong royong," tandas Puan.
Â
Advertisement