Adik Brigadir J Ungkap Sejumlah Kejanggalan di Rumah Ferdy Sambo Usai Kakaknya Tewas

Adik dari Brigadir J, Maharesa Rizky merasakan hal yang berbeda kala bertandang ke Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 25 Okt 2022, 13:14 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2022, 13:14 WIB
Jelang Sidang, Bharada E Berlutut Dihadapan Orang Tua Brigadir J
Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Richard Eliezer Pudihang Lumiu meminta maaf kepada orang tua korban Samuel Hutabarat (kanan) dan Rosti Simanjuntak (kedua kanan) sebelum mengikuti sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (25/10/2022). Sidang itu beragenda mendengarkan keterangan saksi diantaranya saksi pelapor Kamaruddin Simanjuntak, kedua orang tua korban Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak serta pacar korban Vera Simanjuntak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Adik dari Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Bripda Maharesa Rizky mengungkap sejumlah kejanggalan di rumah Ferdy Sambo, usai dikabarkan kakaknya meninggal dunia. Kejanggalan itu dibeberkan Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak saat memberikan kesaksian untuk terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.

Kamarudin bersama Maharesa Rizky hadir di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022). Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky mengenal cukup dekat keluarga Ferdy Sambo. Bahkan, dia sering berkunjung ke kediamannya Jalan Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan

"Dia sudah sering mondar-mandir karena adik almarhum dekat dengan Ibu PC, sering chating-chatingan atau whatsApp, termasuk di bulan Mei ketika si PC dan Ferdy Sambo naik jet pribadi membawa anak-anaknya termasuk anjingnya. Di situ mereka juga chating-chatingan," ujar Kamaruddin di persidangan.

Kamaruddin mengungkapkan, Maharesa Rizky merasakan hal yang berbeda kala bertandang ke Saguling III No.29, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022. Pada sore hari itu, dia digeledah oleh Daden dan Romi yang merupakan ajudan Ferdy Sambo.

"Dia digeledah apakah membawa senpi atau tidak. Nah adik almarhum saksi Maharesa Rizky merasa aneh karena selama dia kunjungan ke situ, beberapa tahun, tidak pernah digeledah," ujar dia.

Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky dicegat masuk ke dalam. Tiba-tiba dia diminta menghadap Karo Provost.

"Sehingga dia bingung kenapa Karo Provost menunggu dia di kantor. Maka ditanya, bisa enggak pakai baju begini. Pada waktu itu dia pakai baju olahraga. Informasi begitu. Tetapi Daden mengatakan harus pakai baju pakaian dinas harian lepas," ujar dia.

 

Tidak Jadi Masuk Rumah

Kamarudddin menerangkan, pakaian dinas harian lepasnya saat itu ada di laundry.

"Akhirnya dia tidak jadi masuk ke rumah itu tetapi langsung pergi ke laundry. Tetapi ada pemandangan dia yang aneh, selama dia datang ke rumah itu, belum pernah melihat satpam mencuci rumah, tetapi khsusus di sore hari itu menjelang magrib, rumah dicuci oleh satpam di rumah Saguling.  Itulah yang aneh," ujar dia.

Kamaruddin menerangkan, Maharesa Rizky bergegas ke laundry karena informasi dari Daden, dia harus pergi cepat-cepat untuk menghadap Karo Provost.

Selanjutnya, kata dia, Maharesa Rizky sempat hendak mampir ke Rumah Dinas di Duren Tiga. Niatnya, untuk menganti baju. Namun, urung setelah melihat situasi di sekitar.

"Dia mau ganti baju situ. Tetapi di Rumah Duren tiga sudah banyak provost sudah banyak anggota provost seragam lengkap, sehingga dia segan tidak masuk ke rumah itu untuk ganti baju. Maka dia pulang," ujar dia.

Infografis Pengakuan Baru Bharada E dan Pengajuan Justice Collaborator. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pengakuan Baru Bharada E dan Pengajuan Justice Collaborator. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya