Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda memastikan, siapa pun kandidat yang bisa menguasai Pulau Jawa maka tiket kemenangan Pemilu, baik itu calon presiden dan partai politik.
Dia menyatakan, hal itu disebabkan karena pemilih di Pulau Jawa dapat menguasai total hampir 50% suara se-Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kita bedah secara kuantitatif secara jumlah penduduk dari Aceh sampai Papua secara geografis luas tetapi secara populasi menumpuk di Pulau Jawa dan pemilu kita satu orang punya hak suara pilih satu. Sehingga Jawa kalau yang di data kita 57,4% di Pulau Jawa, ini hampir betul 60%," kata Hanta saat membuka rilis survei yang bertajuk Jawa Penentu Kemenangan yang disiarkan secara daring, Kamis (15/12/2022).
Dia melanjutkan, suara yang berada di Pulau Jawa jika ditotal hanya mencapai 42,6%. Menurut dia perbandingan tersebut cukup timpang jika seorang kandidat sudah bisa mengantongi tiket kemenangan hanya dengan mengamankan suara di Pulau Jawa saja.
"DPT Jawa dan luar Jawa, kita membandingkan Sumatera, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah Jawa Timur, adalah tiga provinsi lumbung terbesar elektoral," jelas Hanta.
Selanjutnya dia merinci total suara dari masing-masing suara yang ada di tiap pulau di Indonesia.
Diketahui, Jawa Barat total memiliki 17,4% jumlah pemilih, Sumatera 20,4%, Jawa Tengah dan Yogyakarta 16,1%, Jawa Timur 16,2%, DKI Jakarta 4,1%, Banten 4,3%, Bali-Nusa Tenggara 5,3%, Kalimantan 5,9%, Sulawesi 7,0% dan Maluku-Papua 3,3%.
"Jadi bayangkan saat Jawa Barat hampir setara dengan dengan seluruh Sumatera. Lalu Jawa Timur atau Jawa Tengah melampaui seluruh Kalimantan yang hanya 5,9% dan Sulawesi yang hanya 7%," rinci Hanta.
Gambarannya
Hanya memastikan, rincian angka tersebut menunjukkan bahwa siapa pun yang bisa memenangkan dua wilayah di antara tiga jawa, timur, barat dan tengah maka dapat memenangkan kontestasi Pemilu.
"Pak Jokowi misalnya 2014 dan 2019 menang di Jawa Tengah basisnya dan Pak Prabowo menang di Jawa Barat, tapi Jawa Timur di menangkan Pak Jokowi dengan keunggulan 1-2 juta suara pemilih, maka pak Jokowi bisa jadi pemenangnya dan itu bisa menutup kekalahan di provinsi lainnya seperti di Sumatera Pak Jokowi kalah," yakin dia memungkasi.
Advertisement