Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera melaporkan ke dirinya apabila ada pihak-pihak yang menghambat proses penyusunan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilu 2024.
Pasalnya, kata Jokowi, DPT selalu menjadi polemik setiap penyelengaraan Pemilu.
Advertisement
Baca Juga
"Oleh sebab itu, saya berharap Bawaslu benar-benar bekerja keras mengawasi proses penyusunan DPT ini. Kalau ada yang menghambat. Apalagi dari pihak pemerintah yang tidak kooperatif. Nanti Pak Rahmat Bagja (Ketua Bawaslu) laporkan ke saya," kata Jokowi dalam Konsolidasi Nasional Bawaslu di Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Dia menyampaikan bahwa DPT merupakan masalah krusial di setiap Pemilu. Pasalnya, DPT kerap menjadi bahan untuk menuding ada kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu.
"Dari tahun ke tahun selalu (DPT) ini terus yang menjadi bahan dan sangat mempengaruhi trust, mempengaruhi kepercayaan masyarakat kita," ujarnya.
Jokowi menyadari bahwa Indonesia sangat lemah apabila terkait masalah data. Hal ini dikarenakan kondisi geografis Indonesia yang sangat panjang dan beragam.
"Untuk itu, Bawaslu harus selalu hadir untuk memastikan proses pemilu bebas dan rahasia serta jujur dan adil," ucap Jokowi.
Jokowi: Proses Demokrasi, Kepercayaan Adalah Kunci
Menurut dia, kualitas pemilu merupakan pondasi politik yang penting dalam bernegara dan berpemerintahan. Oleh sebab itu, pengawasan di semua tahapan Pemilu harus dilakukan Bawaslu untuk menjaga integritas pesta demokrasi.
"Seluruh prosesnya harus diawasi dengan sangat hati-hati untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Saya ingin mengingatkan bahwa dalam proses demokrasi, kepercayaan adalah kunci," tuturnya.
Jokowi juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan pemilu yang terpercaya akan membuahkan sebuah legitimasi yang kuat. Dia meyakini semua peserta pemilu akan menerima hasilnya apabila proses pemilu dilakukan dengan adil.
"Ibarat pertandingan bola, semua akan menerima dan mengakui hasil pertandingan jika prosesnya dilakukan secara adil dan berintegritas," pungkas Jokowi.
Advertisement
Cerita Jokowi Pernah Dipanggil Bawaslu
Di sisi lain, Presiden Jokowi mengatakan bahwa siapa pun peserta pemilihan umum (Pemilu) pasti akan grogi apabila dipanggil Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Jokowi mengaku pernah dipanggil Bawaslu dan sangat takut saat itu.
"Peserta pemilu siapa pun capres-cawapres, cagub-cawagub, Bapak/Ibu panggil itu percaya saya, grogi. Apalagi di beritahu ini peringatan terakhir Pak cagub, ini peringatan terakhir Pak Capres," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Konsolidasi Nasional 2024 di Hotel Bidakara Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
"Ngeri semuanya karena saya pernah merasakan. Saya ngomong ini karena saya pernah merasakan dipanggil dan saya takut betul saat itu," sambungnya.
Dia menceritakan dirinya pun grogi saat dipanggil Bawaslu DKI Jakarta saat itu. Hal ini, kata Jokowi, menandakan bahwa Bawaslu disegani dan ditakuti oleh para peserta Pemilu.
"Saya pernah dipanggil Bawaslu Jakarta. Saya ndak ngerti kesalahan apa, dipanggil. Sebelum saya datang ke Bawaslu, saya betul-betul sangat grogi betul saat itu. Artinya apa? Bapak/Ibu semua ini disegani, ditakuti," ujarnya.