Liputan6.com, Jakarta Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono berhasil dievakuasi usai mengalami kecelakaan helikopter rombongan Kapolda Jambi di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci.
“Ya benar,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga
Berdasarkan video yang dikirim oleh Dedi, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dievakuasi menggunakan jalur udara, yakni dibawa dengan helikopter.
Advertisement
Sebelumnya, tim penyelamatan telah berhasil melakukan evakuasi terhadap empat korban kecelakaan helikopter rombongan Kapolda Jambi di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci.
“Yang sudah saat ini empat orang. Co-Pilot, ADC, Dirkrimum, dan Dirpolair,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Selasa (21/2/2023).
Dedi masih memastikan lebih lanjut terkait evakuasi terhadap Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan anggota tersisa lainnya. Total ada delapan korban dalam kecelakaan helikopter tersebut.
“Untuk sisanya terus diupayakan,” kata Dedi.
Polri mengaku mengalami kendala dalam upaya mengevakuasi Kapolda Jambi dan rombongannya yang mengalami kecelakaan helikopter di hutan Bukit Tamia, Muara Emat, Kabupaten Kerinci. Bahkan, tim berencana mengambil langkah modifikasi cuaca.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, sampai dengan siang ini tim SAR evakuasi jalur udara dan darat memang sudah bertemu dengan korban kecelakaan, baik itu Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongannya. Beberapa anggota terpantau mengalami luka-luka sehingga perlu evakuasi secara cepat.
“Karena kondisi kabut, kondisi cuaca yang tentunya ini sangat menghalangi proses evakuasi yang akan kita laksanakan, khususnya sampai dengan hari ini SAR udara masih kesulitan, sehingga tentunya kami sedang berupaya bagaimana melakukan modifikasi cuaca,” tutur Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).
Modifikasi Cuaca Diperlukan
Menurut Listyo, modifikasi cuaca diperlukan agar kabut di sekitaran lokasi dapat dihilangkan dan tim SAR dapat melihat jelas TKP evakuasi. Dengan begitu, upaya evakuasi melalui jalur udara dapat dilakukan dengan baik.
“Namun demikian, saat ini kami telah menerjunkan kembali tim tambahan untuk mempersiapkn kemungkinan kita lakukan SAR darat, oleh karena itu saat ini kami sedang melalukan mapping untuk melihat rute terdekat dan rute yang aman bagi korban teman-teman kami yang terluka,” jelas dia.
Listyo menegaskan, upaya penyelamatan tidak bisa sembarangan meskipun butuh langkah cepat. Hal tersebut agar tidak menambah cedera yang dialami korban dan tim evakuasi pun aman selama perjalanan.
“Keselamatan teman-teman kami yang luka jadi prioritas kami. Mohon doanya agar semua bisa berjalan dengan baik,” Listyo menandaskan.
Advertisement