Liputan6.com, Jakarta - Keluarga Glazer bersiap memperpanjang batas waktu pengambilalihan Manchester United (MU) hingga akhir Juni 2023. Hal ini setelah pihak yang berkepentingan gagal memenuhi valuasi 5 miliar pound sterling atau sekitar Rp 93,06 triliun (asumsi kurs pound stering 18.613 terhadap rupiah).
Dikutip dari Mirror, Minggu (12/3/2023), keluarga Glazer telah kembali menempatkan Manchester United di pasar pada November 2022. Glazers mengajukan sejumlah proposal dari peminat sebelum tenggat waktu bulan lalu untuk penawaran.
Baca Juga
Namun, meski berbagai pihak termasuk ketua INEOS Sir Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani telah mengajukan tawaran konkret untuk klub Manchester United, tidak ada yang mendekati untuk memenuhi tuntutan keluarga tersebut.
Advertisement
Sebelumnya dikabarkan keluarga Glazer berharap menyelesaikan penjualan Manchester United sebelum akhir kuartal I 2023, atau pada akhir April. Namun, laporan baru dari the Telegraph telah merinci kalau keluarga Glazer bersedia menunda tenggat waktu hingga Juni 2023. Hal ini sebagai upaya mendapatkan harga lebih tinggi dari pihak yang tertarik untuk membeli klub MU tersebut.
Sementara Ratcliffe dan Al Thani telah mengumumkan tawarannya, dipahami bahwa setidaknya ada empat pihak berbeda yang masih tertarik untuk akuisisi Manchester United dari pemilik mereka yang tidak populer.
Terlepas dari perbedaan valuasi, baik Sir Jim Ratcliffe dan Al Thani diharapkan berada di Old Trafford dalam beberapa pekan depan untuk pembicaraan lebih lanjut setelah maju ke tahap selanjutnya dari proses pengambilalihan. Perwakilan dari Elliott Management yang juga berhasil mencapai tahap selanjutnya hadir untuk kemenangan Liga Europa pada Kamis malam atas Real Betis.
Elliot Management Tertarik Beri Dukungan Keuangan untuk MU
Meski pun diundang untuk pembicaraan lebih lanjut, the US hedge fund itu tidak tertarik untuk membeli klub secara langsung. Sebaliknya menawarkan dukungan keuangan kepada semua pihak dalam proses itu yang telah memicu ketakutan dari penggemar dan Gary Neville kalau Glazers dapat memilih untuk bergabung, tetap bertahan dengan dukungan Elliott.
Spekulasi tentang potensi pengambilalihan telah mendominasi narasi di Old Trafford sejak pergantian tahun. Akan tetapi, bos saat ini Erik ten Hag telah melakukan yang terbaik untuk tetap fokus pada sepak bola.
“Tentu saya tahu (tentang tawaran-red),” ujar Erik kepada Sky Sports bulan lalu.
Ia menuturkan, ada pergerakan di sekitar klub tapi itu tidak tergantung pada dirinya. “Orang lain di klub mengambil tanggung jawab hal ini dan saya harus mengelola tim,” ujar dia.
Erik menegaskan pihaknya harus memastikan tim sempurna dan mendapatkan hasil yang tepat. Erik menuturkan, ia tidak punya waktu untuk terlibat dalam hal seperti penawaran klub. “Itu tidak menganggu kami. Kami fokus pada sepak bola, pertandingan, dan persiapan dalam latihan. Itulah tugas kami. Itu tidak ganggu kami, sejauh ini bagus,” ujar dia.
Advertisement
Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani Bakal Batal Beli Manchester United Jika Harga Kemahalan
Sebelumnya, investor Qatar sekaligus bankir Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani akan meninggalkan tawaran mereka untuk membeli Manchester United jika harganya tidak tepat.
Dikutip dari Sky Sports, Sabtu (11/3/2023), Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani siap membeli dengan harga yang wajar tetapi dia tidak akan membayar lebih. Ada penerimaan umum, siapa pun yang membeli Manchester United hrus membayar lebih, tetapi itu tidak berarti Sheikh Jassim akan gegabah.
Pekan lalu, ayahnya Sheikh Hamad mempertanyakan penawaran untuk Manchester United dengan mengatakan tidak menyukai investasi. Sheikh Jassim ingin beli Manchester United dengan nilai 4,5 miliar poundsterling atau sekitar Rp 83,97 triliun (asumsi kurs rupiah 18.662 terhadap pound sterling). Namun, keluarga Glazer menawarkan pembelian Manchester United sebesar 6 miliar pound sterling atau sekitar Rp 111,97 triliun.
Sheikh Jassim berbagi filosofi investasi yang sama dengan ayahnya. Dia dulu menjalankan perusahaan investasi ayahnya dan keduanya digambarkan sebagai investor yang cerdas dan berhati-hati.
Sheikh Jassim telah diawari klub lain di masa lalu. Akan tetapi, ia hanya tertarik untuk membeli Manchester United. Ia hanya tertarik membeli 100 persen saham Manchester United. Ia tidak tertarik pada investasi minoritas.
Setidaknya tiga penawaran untuk Manchester United telah diundang ke Manchester United selama dua minggu ke depan untuk presentasi, pertemuan dan akses ke informasi keuangan terperinci tentang klub. Adapun delegasi yang mewakili Sheikh Jassim dan penawar terkemuka lainnya Sri Jim Ratcliffe diharapkan hadir di Old Trafford pekan depan.
Beberapa penawar telah mengharapkan untuk diberikan eksklusivitas pada tahap ini. Ada kekhawatiran Glazers mencoba menggunakan penawaran minoritas untuk menaikkan harga jual atau mereka tidak ingin menjual klub.
Ada Hedge Fund Mau Beri Utang ke Investor Peminat Beli Manchester United
Sebelumnya, Hedge fund atau perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS), Elliott Investment Management dikabarkan menawarkan jasanya untuk mengawasi pembiayaan pengambilalihan Manchester United (MU).
Seperti diketahui, klub sepak bola asal Inggris tersebut sedang dalam penjualan dengan ketua salah satu bank terbesar Qatar, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe yang memasuki daftar calon pembeli.
Melansir laman The Athletic, Kamis (2/3/2023) Elliott dikabarkan telah menghubungi Raine, bank investasi yang menangani proses pengambilalihan, dan siap memberikan pembiayaan.
Perusahaan itu bahkan mengajukan proposal untuk kemungkinan pembiayaan kepada keluarga Glazer, yang sekarang masih menjadi pemilik MU, jika mereka tidak menjual klub tersebut, dan kepada Raine, sebagai penawar.
Namun ini bukan pertama kalian Elliott Investment Management menawarkan jasa pembiayaan untuk pengambilalihan klub sepak bola.
Tahun lalu, Elliott, yang dijalankan oleh Paul Singer menyelesaikan penjualan klub Serie A AC Milan senilai USD 1,2 miliar ke perusahaan ekuitas swasta Redbird.
Perusahaan itu juga sempat membantu membiayai pengambilalihan oleh pengusaha asal China Li Yonghong, yang kemudian gagal memenuhi pembayaran.
Sejak bulan November, eluarga Glazer mulai mencari investasi baru atau potensi penjualan Manchester United.
Selang beberapa waktu, Miliarder Ratcliffe dan perusahaan petrokimianya yakni Ineos mengkonfirmasi tawaran mereka untuk "kepemilikan mayoritas" Manchester United.
Ineos mengatakan ingin menjadikan klub MU tersebut sebagai "mercusuar untuk pendekatan kepemilikan yang modern, progresif, dan berpusat pada penggemar".
Advertisement