Wacana Koalisi Besar KIB-KKIR, PKS: Lebih Baik Diputaran Kedua

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi soal wacana koalisi besar gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Apr 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2023, 08:00 WIB
20161006-Ali-Mardani-Sera-HEL
Ali Mardani Sera (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menanggapi soal wacana koalisi besar gabungan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Menurutnya, pembentukan koalisi besar lebih tepat jika dilakukan pada putaran kedua Pilpres 2024.

Sebab, kata Mardani, koalisi saat ini sudah ideal untuk mengusung masing-masing capres-cawapres.

"Paling baik kalau menurut saya, nanti koalisi besarnya di putaran kedua, gitu loh. Kan lebih bagus, lebih elegan. Kalau sekarang, berani saja, setiap partai atau setiap koalisi, karena kan sebenarnya agak ideal nih. KIB sendiri, KKIR sendiri, KKP, Perubahan untuk Persatuan sendiri," kata Mardani, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Selasa (4/4/2023).

Diketahui, koalisi besar tersebut merupakan gabungan antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Dia menyebut, jika adanya koalisi besar berpotensi hanya akan ada dua pasangan calon di Pilpres 2024. Sehingga, menyebabkan perpecahan seperti di 2019 lalu.

"Nah nanti tinggal PDIP kan sudah punya golden ticket, mau sendiri boleh, mau gabung salah satu dari tiga boleh, tapi kalau ada upaya untuk cuma dua, buat saya tidak sehat. Kalau cuma dua pasang, jalan yang dicoba diwujudukan itu kita tidak belajar dari 2014 dan 2019," paparnya.

"Kita ingin naik kelas kok. Boleh dua, tapi nanti ketika putaran kedua (Pilpres) saja. Itu jauh lebih soft," sambung Mardani.

Sikap PKS

Lima ketum parpol koalisi pemerintah menggelar pertemuan bersama Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Jaksel, Minggu (2/4/2023).
Lima ketum parpol koalisi pemerintah menggelar pertemuan bersama Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN, Jaksel, Minggu (2/4/2023). Mereka adalah Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Muhamad Mardiono, dan Zulkifli Hasan. (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Kendati demikian, Mardani menegaskan, PKS menyikapi dengan santai atas wacana koalisi besar tersebut. Sebab, dengan adanya komunikasi antar partai politik membuat suasana menjelang Pemilu 2024 damai dan sejuk.

"Cool saja ya. Cool tuh artinya enak saja. Saya mengutip Pak Jusuf Kalla. Sekarang ini bukan tahun politik yang panas, tapi tahun politik yang romantis, karena sedang banyak yang pacaran, sedang banyak yang komunikasi. Nanti yang nikah yang mana, nanti di ujung baru ketahuan, ketika dia daftar di KPU. Nah, jadi, buat kami, monggo saja, masing-masing melakukan komunikasi, dain malah sehat ya," imbuh dia.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Ragam Tanggapan Silaturahmi Politik Jokowi dan 5 Ketum Parpol. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Silaturahmi Politik Jokowi dan 5 Ketum Parpol. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya