Liputan6.com, Jakarta Menjelang puncak haji dan wukuf di arafah, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengimbau, para Jemaah Haji Indonesia agar beristirahat yang cukup, makan yang bergizi dan memeriksakan kesehatan kepada petugas kesehatan yang disiapkan oleh Kemenag dan Kemenkes RI. Pesan ini disampaikan oleh Ashabul Kahfi saat memimpin Timwas Haji DPR rapat kerja dengan Kemenag RI di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (25/6).
Dalam tinjauan tersebut, Timwas Haji DPR melihat bahwa fasilitas pendukung untuk lansia telah disiapkan dengan baik.
Baca Juga
“Khusus Jemaah Haji Lansia, kami sudah meninjau ke lapangan, alhamdulillah sudah tersedia fasilitas-fasilitas pendukung khusus untuk Jemaah Lansia yang sudah disiapkan. Misalnya tadi menurut Kemenag sudah menyiapkan mobil golf sebanyak 40 unit, dan bahkan rencananya akan ditambah menjadi 20 menit,” ujarnya.
Advertisement
Legislator Dapil Sulsel I ini mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hal-hal yang memang perlu diantisipasi ketika puncak haji di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
“Kami sudah sampaikan semua kepada Pak Menteri hasil dari peninjauan kami dan Alhamdulillah hari ini, dari informasi dari Pak Menteri termasuk dari Kementerian Kesehatan 99 persen semua persiapan sudah siap semua, seperti komponen tenda, ketersediaan air dan lainnya,” ungkap Politisi F-PAN ini.
Kemenag Sediakan Pendampingan bagi Jemaah Lansia
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skema bagi Jemaah Haji Lansia, untuk yang masih mampu tentu akan didampingi oleh petugas. Pihaknya mengimbau, untuk Jemaah yang tidak memiliki kemampuan agar tidak memaksakan diri. Karena akan beresiko untuk dirinya sendiri, namun juga akan berakibat banyak hal buat yang lain.
“Kami sudah menyiapkan bagi para jemaah haji, misalnya untuk wukuf bisa kita safarikan, kalau tidak kuat safari wukufnya, kita siapkan badal hajinya, termasuk melempar jumrah di Jamarat. Ini juga cukup berat terutama jaraknya, bagi jemaah lansia yang tidak kuat juga lebih baik kita badalkan, tidak usah dipaksakan,” ujar Yaqut.
(*)
Advertisement