Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menghadiri sidang Dewan Etik Partai Golkar terkait pernyataannya soal Musyawarah Luar Biasa (Munaslub).
Usai sidang, Ridwan menyebut Dewan Pakar Golkar tidak memiliki wewenang untuk menggelar Munaslub.
“Tidak punya hak Dewan Pakar, dia hanya memberikan masukan kepada Ketua Umum, bukan kepada DPP. Oleh ketua umum mau dipakai atau tidak dipakai, itu hak ketua umum,” kata Ridwan di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa (18/7/2023).
Advertisement
Ridwan justru merekomendasikan Airlangga membuat poros baru dan segera deklarasi capres, bukan untuk menggulingkan Airlangga.
“Kecintaan terhadap Partai Golkar, saya tidak pernah goyang sama sekali. Saya tidak pernah kemana-mana, dan kecintaan saya kepada Ketua Umum (Airlangga Hartarto). Karena saya satu korps sama Pak Airlangga di persatuan Insinyur,” kata Ridwan.
Bahkan, Ridwan mengklaim siap menjadi panglima pemenangan Airlangga Hartarto jika Ketum Golkar itu menjadi capres.
"Kalau Airlangga maju, capres, kita akan fight, saya tidak ada mau menurunkan Airlangga (dari Ketum Golkar),” tutur Ridwan.
“Kalau Airlangga maju, saya siap jadi panglimanya Airlangga, saya bilang gitu. Dan tadi saya ulang, saya siap jadi penglimanya Airlangga kalau dia maju jadi capres. Sudah jelas, tidak ada abu-abu,” sambungnya.
Tegaskan Tak Ada Niat Gulingkan Ketum Golkar
Selain itu, Ridwan kembali menegaskan, tidak ada niat menurunkan Airlangga Hartato dari kursi Ketum Golkar ataupun menggelar Munaslub.
“Jadi saya tidak ada mau menurunkan Airlangga. Kalau itu dilaksanakan keputusannya sudah ada kan satu dua tiga itu kan keputusannya dewan pakar ya jalankan jalan. Tidak perlu munaslub ya kan. Itu saja,” kata Ridwan.
Ia pun membantah dirinya yang melontarkan wacana Munaslub. “Saya itu tidak mewacanakan munaslub, saya menjelaskan keputusan dewan pakar, Agustus (batas deklarasi Airlangga),” kata dia.
Advertisement