Cuaca Indonesia Hari Ini Minggu 13 Agustus 2023: Sejumlah Kota Besar Dominan Cerah Berawan hingga Malam

Meski mayoritas wilayah cenderung cerah, sebagian kota diprediksi BMKG berpotensi hujan dibarengi petir, berkabut, dan berasap.

oleh Maria Flora diperbarui 13 Agu 2023, 07:32 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 07:32 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta
Cuaca Jakarta Cerah Berawan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Mayoritas kota-kota besar di Indonesia hari ini cenderung cerah dan cerah berawan, Minggu (13/8/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca tersebut bakal terjadi hingga malam nanti. 

Meski cerah, sebagian kota diprediksi berpotensi hujan dibarengi petir, berkabut, dan berasap.

Seperti pagi hari ini misalnya. Cuaca berasap masih menyelimuti Kota Palembang, sama seperti dua hari sebelumnya, sedangkan Pekanbaru dilaporkan BMKG berkabut. 

Memasuki siang hari, sejumlah kota dilaporkan bakal diguyur hujan ringan hingga intensitas sedang, yakni Tanjung Pinang, Pekanbaru, Padang, dan Medan. 

Sementara, kota-kota di Indonesia yang diprediksi berawan siang nanti adalah Denpasar, Serang, Palangkaraya, Samarinda, Bandar Lampung, Kota Jayapura, Manokwari, dan Manado.

Saat malam tiba, cuaca di Indonesia lebih bervariasi. Baik itu cerah, cerah berawan, berawan hingga dilaporkan BMKG bakal turun hujan ringan. 

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota  Pagi   Siang  Malam
 Banda Aceh   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Serang   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah  Cerah  Cerah
 Gorontalo  Cerah  Cerah Berawan  Cerah
 Jambi  Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Bandung  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
Semarang Berawan Cerah Berawan Berawan
Surabaya Cerah Cerah Cerah
Pontianak Cerah Cerah Cerah
Banjarmasin Asap Cerah Berawan Cerah
Palangkaraya Cerah Berawan Berawan Berawan
Samarinda Cerah Berawan Berawan Hujan Ringan
Tarakan Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Pangkal Pinang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah
Tanjung Pinang Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Bandar Lampung Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Ambon Berawan Tebal Hujan Ringan Berawan Tebal
Ternate Cerah Cerah Berawan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Kupang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Kota Jayapura Cerah Berawan Berawan Berawan
Manokwari Berawan Berawan Berawan
Pekanbaru Kabut Hujan Ringan Hujan Ringan
Mamuju Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Makassar Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Kendari  Cerah Berawan Hujan Ringan Berawan
Manado Cerah Berawan Cerah
Padang Berawan Hujan Ringan Hujan Ringan
Palembang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Medan Cerah Berawan Hujan Sedang Hujan Ringan

Langit Jakarta Terlihat Keruh karena Polusi Udara? Ini Penjelasan BMKG

Polusi Udara Jakarta
Karena buruknya kualitas udara menurut data DLHK DKI 70 persen beberapa hari ini dipengaruhi sektor transportasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab udara di langit Jakarta terlihat keruh akibat polusi udara yang sedang meningkat.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan bahwa siklus harian kualitas udara memengaruhi tingkat polusi udara di Jakarta.

"Perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udara itu ada siklus hariannya. Pada saat lepas malam hari hingga dini dan hari cenderung lebih tinggi dari pada siang hingga sore," kata Ardhasena saat konferensi pers di Jakarta Timur, Jumat (11/7/2023).

Kemudian, penyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi. Lapisan inversi adalah lapisan atmosfer yang hangat dan berada di atas lapisan atmosfer yang dingin.

"Karena kita di wilayah urban dan sekarang saat musim kemarau itu ada fenomena namanya lapisan inversi. Jadi ketika pagi, di bawah atau permukaan ini lebih dingin dibandingkan di lapisan atas," ujar Ardhasena.

"Itu mencegah udara itu untuk naik dan kemudian terdispersi. Itu penjelasan mengapa Jakarta kelihatan keruhnya di bawah dibandingkan di atas karena setting perkotaan yang di mana kita semua hidup bersama," tambahnya.

Strategi Tangani Polusi Udara Jakarta

Jakarta Juara Dunia Polusi Udara saat Diguyur Hujan Lebat
Kota lain yang mencapai kategori Tidak Sehat adalah Semarang dengan angka PM2.5 69,6 µg/m³ per pukul 08.00 WIB. Wilayah pengukuran lainnya masih masuk kategori hijau. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk mengatasi ini, ujar Asep, Pemprov DKI telah menyiapkan tiga strategi. Pertama, adalah strategi peningkatan tata kelola yang berarti Dinas LH akan mengendalikan pencemaran udara melalui berbagai kebijakan dan regulasi.

Kemudian, yang kedua adalah strategi pengurangan emisi pencemaran udara. Salah satunya adalah dengan menggalakkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.

"Dinas LH se-Jabodetabek sudah tanda tangan komitmen bersama untuk mengurangi pencemaran udara melalui uji emisi," ujar Asep.

Terakhir, Pemprov DKI mengimbau kepada seluruh warga untuk mengecek kondisi kualitas udara melalui aplikasi sesuai standar nasional, misalnya JAKI, BMKG, atau ISPU.

"(Kami juga mengimbau warga) melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah atau mengurangi dampak itu misal dengan menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar dan sebagainya," kata Asep.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya