Dua Hari Diguyur Hujan, Depok Alami Banjir Hingga Longsor

Pemerintah Kota Depok telah menerima laporan dampak dari hujan yang terjadi sejak Sabtu-Minggu, 4-5 November 2023.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 06 Nov 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2023, 12:30 WIB
Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau longsor di Sukmajaya, Kota Depok.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris meninjau longsor di Sukmajaya, Kota Depok. (Foto: Diskominfo Kota Depok)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Depok telah menerima laporan dampak dari hujan yang terjadi sejak Sabtu-Minggu, 4-5 November 2023.

Sejumlah wilayah seperti Kecamatan Sukmajaya, Tapos, Cilodong, Cimanggis, dan Bojongsari terdampak banjir dan longsor.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris telah menerima laporan banjir dan longsor di sejumlah wilayah Kota Depok. Idris telah meninjau langsung dua titik longsor yang terjadi di Kecamatan Sukmajaya.

“Longsor terjadi di Perumahan Mutiara dan Komplek RRI Cisalak,” ujar Idris, Senin (6/11/2023).

Dia menjelaskan, longsor di Perumahan Mutiara akibat jebolnya turap sehingga air mengaliri perumahan warga. Selain itu, tebing di Perumahan RRI mengalami longsor sehingga mengganggu akses jalan warga.

“Akses warga di jalan tersebut hanya tinggal 20 persen,” jelas Idris.

Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan DPUPR Kota Depok untuk melakukan penanganan banjir dan longsor. Nantinya banjir dan longsor akan dilakukan penanganan sementara dan akan ditanggulangi melalui Biaya Tidak Terduga (BTT) Pemerintah Kota Depok.

“Kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu BTT,” ucap Idris.

Pemerintah Kota Depok akan membuatkan cerucuk bambu yang nanti berisikan karung tanah untuk penanganan longsor maupun turap yang jebol. Nantinya BTT yang dicairkan BKD akan digunakan untuk pengerjaan skala prioritas.

“Jadi mana yang akan lebih dulu ditangani berdasarkan laporan,” terang Idris.

 

Sampah Jadi Penyebab Banjir

Idris mengungkapkan, sampah menjadi penyebab banjir dan longsor yang menyangkut gorong-gorong atau saluran air.

Akibatnya sampah tersebut menumpuk di saluran dan menyebabkan air meluap saat intensitas air mengalami peningkatan saat turun hujan.

“Mungkin lengah saat musim panas kemarin, sehingga mengakibatkan penumpukan sampah, terutama di aliran kali. Ada kasur, batang pohon hingga styrofoam,” ungkap Idris.

Idris menuturkan, banjir yang menyebabkan terjadinya longsor bukan sebuah musibah. Hal itu dikarenakan sampah yang sengaja dibuang sehingga menimbulkan dampak terhadap lingkungan warga seperti banjir dan longsor.

“Kita juga harus introspeksi diri, penanganan harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu sampai hilir agar peristiwa ini tidak terjadi lagi,” tutur Idris.

 

Sudah Turun Tangan

Petugas Tagana Kota Depok, Lisna mengatakan, Dinas Sosial melalui Tagana telah turun langsung melakukan penanganan dampak banjir di Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Tagana Kota Depok menangani banjir di Kelurahan Sawangan Baru dan Pondok Petir.

“Begitu menerima laporan, kami langsung membantu warga terdampak banjir mengevakuasi barang berharga milik warga,” ujar Lisna.

Berdasarkan data banjir di Kelurahan Sawangan memberikan dampak terhadap 40 kepala keluarga di RW8 dan RW9. Pada Kecamatan Bojongsari di Kelurahan Pondok Petir Vila pamulang, sebanyak 167 kepala keluarga atau 151 jiwa.

“Kami telah memberikan bantuan berupa makanan atau mie instant di Kelurahan Sawangan Baru,” pungkas Lisna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya