Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia merasa malu dengan adanya operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat anggota Bawaslu Kota Medan. Dia meminta agar Bawaslu RI segera mengambil tindakan tegas.
"Hari ini lima-limanya dipanggil sama Polda ya dan terindikasi juga mengaitkan teman-teman KPU di kota Medan juga. Ini persoalan sangat serius tinggal 80-an hari lagi, ada penyelenggara kena OTT," kata Doli, saat RDP dengan KPU, Bawaslu, Kemendagri dan DKPP, di Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Baca Juga
"Nah oleh karena itu, saya kira Bawaslu harus mengambil sikap tegas tentang itu. Kalaupun nanti KPU ada yang terlibat juga begitu," sambung dia.
Advertisement
Lebih lanjut, usai adanya OTT, Doli mengaku langsung mengundang Ketua Bawaslu RI dan Ketua KPU RI untuk membahas perihal insiden tersebut. Sebab, dengan adanya kejadian OTT akan berdampak tidak percayanya masyarakat terharap penyelenggara pemilu.
"Supaya kita menyelamatkan institusinya jangan sampai nanti merembet nanti orang distrust kepada penyelenggara pemilu dan akhirnya kalau dibiarkan bisa distrust kepada pemilunya," tegas dia.
"Jadi harus di ambil tindakan tegas soal itu. Ini menurut saya memalukan sekali, karena yang mau dicolong pun kalau dibagi katanya cuma Rp5 juta per orang apa itu anak-anak itu," imbuh doli.
Â
OTT Anggota Bawaslu Medan
Diketahui, Komisioner Bawaslu Kota Medan, Azlansyah Hasibuan (32) terjerat OTT oleh tim Opsnal Kelompok Kerja Penindakan Saber Pungli Provinsi Sumut di salah satu hotel di Kota Medan.
Tak hanya Azlansyah, petugas juga meringkus dua orang lainnya yakni Indra Gunawan (25) dan Fahmy Wahyudi Harahap (29). Ketiganya tertangkap tangan saat menerima uang atas dugaan pemerasan dari salah seorang calon anggota legislatif Kota Medan.
Â
Reporter:Â Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement