TPS 3R Muncar Banyuwangi Sabet Plakat Adipura Terbaik Nasional, Ipuk Beri Hadiah Gerobak Sampah Motor

Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi berhasil meraih penghargaan spektakuler.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 10 Mar 2024, 18:01 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2024, 18:01 WIB
TPS 3R Muncar Banyuwangi
Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi berhasil meraih penghargaan spektakuler. Tidak hanya Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) tetapi juga menyabet Plakat Adipura sebagai TPS 3R Terbaik Nasional. Diketahui, TPS Tembokrejo Muncar ini setiap bulannya rutin ekspor plastik daur ulang ke berbagai negara.

Plakat Adipura merupakan salah satu kriteria penghargaan pada Anugerah Adipura. Penghargaan ini diberikan kepada kabupaten/kota, yang memiliki lokasi dengan rata-rata nilai tertinggi nasional salah satunya untuk kategori TPS 3R terbaik.

Setelah melalui 20 kriteria penilaian, TPS 3R Tembokrejo mendapatkan nilai tertinggi se-Indonesia. Di antara nilai plus dari TPS 3R Muncar, telah melakukan pengelolaan sampah dengan mekanisme sistematis, serta adanya keterlibatan aktif 7.500 warga desa dalam mendukung program persampahan melalui iuran warga.

TPS 3R Muncar Banyuwangi
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan “hadiah” gerobak sampah motor kepada pengurus TPS Muncar.

Atas prestasi TPS Tembokrejo, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memberikan apresiasi bagi untuk mendukung pengelolaan sampah.

“Terima kasih kepada semua warga dan juga pengelola TPS 3R, yang telah gigih dan berkomitmen dalam melakukan pengelolaan sampah. Mengapresiasi apa yang diraih TPS 3R Muncar, pemkab memberikan “hadiah” gerobak sampah motor kepada pengurus,” kata Ipuk Fiestiandani, MInggu (10/3/2024).

TPS Muncar Mampu Ekspor Plastik Daur Ulang ke Austria

Penanganan sampah di Muncar ini berawal dari warga Desa Tembokrejo yang membuat TPS 2016. Pada 2018, pemerintah Norwegia bersama korporasi Borealis dari Austria melibatkan NGO Systemiq untuk melakukan pendampingan masyarakat di sana, yang diberi nama Project STOP.

Melalui program ini warga diedukasi mengelola sampah secara profesional, dengan mengadaptasi sistem sirkular. Sampah rumah tangga dipilah, lalu dikelola di TPS3R.

Pengelolaan sampahnya kini telah berjalan mandiri dan sustainable di bawah pemerintahan desa. Hingga saat ini, mampu melakukan ekspor plastik daur ulang ke Austria sebanyak 8 ton, dan Malaysia sebanyak 6 ton setiap bulannya.

“Kami terus mendorong tumbuhnya TPS 3R di Banyuwangi, saat ini sudah ada 19, ke depan terus kita perbanyak. Kita juga ada TPS Balak berkapasitas 84 ton/hari yang mengcover 5 kecamatan, hasil kerjasama dengan Norwegia juga. Bahkan, dalam waktu dekat di Banyuwangi akan berdiri pabrik pengolahan plastik low value pertama di Indonesia,” beber Ipuk.

TPS 3R Muncar Punya Sertifikat Kredit Plastik

TPS 3R Muncar Banyuwangi
Pengurus Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Dwi Handayani, mengatakan TPS 3R Muncar telah memiliki Sertifikat Kredit Plastik, yakni mekanisme insentif yang diberikan kepada organisasi pengumpul dan pendaur ulang plastik, yang dikeluarkan oleh lembaga internasionall Verra.

Sertifikat Kredit Plastik adalah instrumen keuangan baru untuk memberi insentif pada penghapusan plastik dari lingkungan, termasuk daur ulang plastik menjadi produk baru dan kemasan.

“Untuk bisa mendapatkan kredit ini tiap institusi wajib mengumpulkan atau mendaur ulang sampah plastik sebanyak 1 ton metric plastik. Prosesnya juga harus menerapkan metode berkelanjutan. TPS 3R Muncar sudah memenuhinya,” urai Yani.

TPS 3R Muncar Banyuwangi
Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Adanya sertifikat ini memberi dua keuntungan utama, yakni mengurangi pencemaran sampah plastik, dan mengembangkan industri daur ulang sampah plastik.

“Pelaku industri yang tidak mampu mengelola sampah plastik, dapat bekerjasama dengan industri daur ulang sampah plastik untuk mendaur ulang sampah. Tentunya berbiaya. Ini akan menambah pendapatan TPS,” jelas Yani.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya