Jokowi: Selain Gizi yang Baik, Minyak Makan Merah Juga Lebih Murah

Jokowi mengungkapkan pabrik minyak makan merah akan ditambah di provinsi-provinsi lain.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Mar 2024, 14:53 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2024, 14:53 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan harga minyak makan merah lebih murah dibandingkan minyak goreng di pasaran.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan harga minyak makan merah lebih murah dibandingkan minyak goreng di pasaran. (Biro Pers Kepresidenan).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap penggunaan minyak makan merah dapat menjadi tren untuk menggoreng. Selain memiliki gizi yang baik, kata Jokowi, harga minyak makan merah lebih murah dibandingkan minyak goreng biasa.

"Tadi harga minyak makan merah yang saya senang juga ada di bawah harga minyak goreng biasa. Gizi dan vitaminnya banyak tetapi harga lebih murah. Saya kira ini menjadi tren baik untuk urusan goreng menggoreng," kata Jokowi di Pasar Kawat, Tanjungbalai, Sumatera Utara, Kamis (14/3/2024).

Dia senang saat ini Indonesia memiliki pabrik minyak makan merah di Kabupaten Deli Serdang. Dengan adanya pabrik ini, maka tandan buah segar (TBS) yang diolah menjadi minyak sawit mentah (CPO) dapat langsung diproses menjadi minyak makan merah.

"(Ini) Sangat bagus. Sekali lagi, pertama karena gizinya tidak hilang, vitaminnya tidak hilang, vitamin A dan E, nutrient yang tetap ada di situ," jelasnya.

Jokowi mengungkapkan pabrik minyak makan merah akan ditambah di provinsi-provinsi lain. Dengan begitu, akan memberikan nilai tambah yang semakin banyak bagi petani sebab diolah dan diproses langsung di dalam negeri.

"Sehingga ini (pabrik) akan kami kembangkan tidak hanya di Deli, Serdang tetapi akan kami tambah lagi di Provinsi yang lain," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meresmikan Pabrik Percontohan Minyak Makan Merah Pagar Merbau di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (14/3/2024). Jokowi mengatakan harga minyak makan merah lebih murah dibandingkan minyak goreng di pasaran.

"Yang saya senang pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran. Artinya barang ini bisa bersaing di pasaran. bisa bersaing karena harganya kompetitif," kata Jokowi saat peresmian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bangun Pabrik Minyak Makan Merah

Presiden Jokowi
Pabrik minyak makan merah akan menjadi nilai tambah dalam negeri. Secara khusus dapat menambah nilai bagi petani sawit. Ini yang pertama kali, dan sudah berbentuk koperasi (Foto: Istimewa)

Dia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit, dimana sebanyak 40,5 persen atau 6,2 juta diantaranya milik petani. Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.

"Kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan memberikan dapat memberi nilai tambah yang baik bagi petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi," jelasnya.

Pabrik minyak makan merah ini sendiri memiliki kapasitas hingga 10 ton CPO setiap hari. Selain itu, pabrik ini juga dapat menghasilkan 7 ton minyak makan merah.

"Bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Artinya harus memang banyak yang beli ada yang beli, sehingga kita harapkan ini sekali lagi memberi nilai tambah yang baik," tutur dia.

Jokowi menyebut keberadaan pabrik ini merupakan salah satu bentuk hilirisasi. Hal ini akan memberikan nilai tambah dan keuntungan bagi Indonesia.

"Ini yang namanya hilirisasi. Jangan jual TBS, jangan jual CPO kalau bisa dijadikan barang jadi seperti ini, ini bagus sekali," ucap Jokowi.

Infografis Keran Ekspor Minyak Goreng Kembali Dibuka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Keran Ekspor Minyak Goreng Kembali Dibuka. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya