Lebaran, Kualitas Udara Jakarta Masuk Kategori Sedang

Kualitas udara Jakarta pada Hari Raya Idul Fitri berada di poin 97 tingkat polutan PM 2,5 dengan konsentrasi 34,2 mikrogram per meter kubik. Adapun tingkat kualitas udara masuk kategori sedang.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 10 Apr 2024, 07:58 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 07:58 WIB
Langit Biru Hiasi Jakarta
Pejalan kaki berjalan saat cuaca cerah di Jakarta, Selasa (1/12/2020). Kota Jakarta dengan langit biru menambah keindahan hutan beton. BMKG bahwa kualitas udara Jakarta jadi baik dalam dua minggu ini, Jakarta mengalami hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kualitas udara Jakarta membaik pada Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada Rabu, (10/4/2024). Berdasarkan laman pemantau kualitas udara, IQAir pada pukul 06.48 WIB disebutkan indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Jakarta berada di poin 97 tingkat polutan PM 2,5 dengan konsentrasi 34,2 mikrogram per meter kubik.

PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer). Adapun tingkat kualitas udara masuk kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Sementara kualitas udara dengan kategori baik adalah tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.

Kemudian, kategori sedang, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.

Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Sementara kategori berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Kathmandu (Nepal) di angka 225, urutan kedua Baghdad (Irak) di angka 204 serta urutan ketiga Lahore (Pakistan) di angka 204.

Urutan keempat Dhaka (Bangladesh) di angka 199, kelima Delhi (India) di angka (189). Sementara Jakarta (Indonesia) berada di urutan ke-18 dengan angka 97.

Infografis Kualitas Udara di Jakarta Tidak Sehat
Infografis Kualitas Udara di Jakarta Tidak Sehat. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya